pekaaksara.com,Sumenep – Pemerintah Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur menyebutkan bahwa angka Gelendangan dan Pengemis (Gepeng) menurun selama dua tahun terakhir.
Terhitung, pada tahun 2021 angka Gepeng mencapai 35 orang, 2022 menurun sekitar 15 dan di tahun 2023 semakin menurun 10 orang.
“Gepeng mengalami penurunan di Sumenep,” katanya, Kamis (3/3).
Menurut Fajar, gelandangan dan pengemis di Sumenep menurun karena berbagai cara yang dinilai sangat efektif dalam mengurangi angka gepeng.
Seperti, pendampingan bersama Satpol PP, koordinasi dengan perangkat desa terkait agar gepeng yang berasal dari wilayah itu untuk diayomi, diberikan layanan kegiatan sesuai daerah masing-masing.
Dan juga, sambungnya, sudah banyak kegiatan positif di desa-desa yang dapat meningkatkan perekonomian.
“Intinya, gepeng di Sumenep terus berkurang,” Fajar menegaskan
Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumenep Akis Jasuli mengapresiasi kinerja Pemkab Sumenep dalam hal ini Dinsos P3A dan yang terkait dalam hal penanganan gelandangan dan pengemis menurun dalam dua tahun terakhir.
Meski begitu, Politisi NasDem ini meminta Dinas terkait tetap melakukan pembinaan agar konsistensi penurunan gepeng terjaga betul.
“Kami sangat apresiasi jika penurunannya itu benar. Intinya tetap lakukan upaya-upaya agar gepeng terus rendah di sumenep,” tandas Akis (Red).