SUMENEP, pekaaksara.com – Festival Dewi Cemara (Desa Wisata Cerdas Mandiri) akan terselenggara di Kabupaten Sumenep, Madura, pada 3 November hingga 5 November 2023 mendatang.
Kegiatan tersebut digagas oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Jawa Timur.
BACA JUGA : Tong-tong Angin Ribut dan Gong Mania Akan Guncang Festival Dewi Cemara di Sumenep
Salah satu pelaku wisata Kabupaten Sumenep, Syaiful Anwar menyebut, kegiatan tersebut adalah momentum langka yang harus benar-benar dimanfaatkan oleh masyarakat khususnya pelaku desa wisata di Sumenep.
Sebab, kata dia, dengan hal tersebut para pelaku wisata dapat belajar langsung bagaimana cara untuk mengembangkan potensi wisata terutama di yang ada di desa-desa.
Juga bisa belajar langsung cara mempromosikan, mengelola dan mengonsep desa wisata itu sehingga kedepan Sumenep menjadi salah satu destinasi wisata yang menarik untuk dikunjungi.
Selama ini, kata dia, wisata yang paling banyak dikunjungi hanya beberapa. Misalnya, Aeng Tongtong, Giliyang dan Gililabak. Sedangkan wisata lainnya yang ada di Sumenep hanya musiman saja.
“Nah, dengan kegiatan langka ini nantinya bisa saling belajar dengan pelaku wisata daerah lain bagaimana kemudian Sumenep juga bisa menjadi salah satu tempat tujuan yang menarik untuk dikunjungi,” katanya, Jumat (27/10/2023).
Meski begitu, ada satu poin kegiatan yang disayangkan bahkan dinilai sangat tidak efektif. Sebut saja virtual tour wisata. Untuk konsep lainnya mungkin sudah bagus.
Menurut Anwar, virtual tour wisata ini sama halnya dengan menikmati wisata dibawah alam sadar. Ketika terbangun dari mimpi, hempas sudah.
“Mending melihat langsung di medsos saja kalau begitu. Sama-sama menghayal tak bertuan,” ujarnya.
Seharusnya, lanjutnya, bukan hanya kegiatan atau gerakan, tetapi dampak yang bisa dirasakan. Lain dari itu, peserta yang dari luar dibawa mengunjungi desa wisata di sumenep, sehingga bisa merasakan hal baru dan berbeda dengan tempat mereka berasal.
“Saya malah berprasangka, desa wisata di sumenep ini hanya sekedar nama saja dan mungkin tak layak dikunjungi, sehingga ketika ada peluang promosi yang luar biasa ini, hanya cukup di virtual tour saja,” tukasnya. (*)