Untung Densus 88 Segera Tangani Teroris Di Madura, Jika Tidak Hal Ini Akan Terjadi

Pekaaksara

pekaaksara.com– Beberapa waktu lalu, Detasemen Khusus (Densus) 88 menangkap delapan terorisme di dua Kabupaten di Madura, Jawa Timur.

Dari delapan terorisme itu, merupakan jalur terorisme yang ada di Kabupaten pulau ujung timur Madura, yakni Sumenep.

Diantaranya, berencana meledakkan bom rakitan di dua Mapolsek. Untungnya, segera ditangani cepat Densus 88.

“Mereka sudah memiliki bahan perakit bom yang sudah siap diledakkan di dua Mapolsek Sumenep,” katanya, Jumat (3/3).

Bahkan kata sumber, teroris yang ditangkap di Sumenep itu merupakan bagian dari aktor fasilitator pelarian dan penyembunyian Abu Bakar Baasyir.

Tak hanya itu, dari mereka juga sebagai penyuplai pendanaan terhadap kelompok tersebut.

Meski terkadang, masyarakat banyak tidak percaya terhadap teroris yang ditangkap. Sebab, kesehariannya biasa saja, bahkan ada yang menjadi Kepala Sekolah dan guru ngaji.

Namun, kata Sumber, semua itu sengaja dibentuk untuk mengelabui masyarakat banyak. Kemudian diterjunkan ke berbagai titik untuk melakukan gerakan yang diistilahkan kelompok itu adalah Marhalah yang tujuannya melawan Negara dan menghalalkan darah orang lain yang tidak sejalan dengannya.

“Itu cara yang digunakan oleh teroris termasuk di Sumenep. Nah, cara itu yang dinamakan Sleep cell,”ungkapnya

Pola yang dilakukan itu tidak hanya terjadi di Sumenep, melainkan diberbagai Negara seperti Afrika, Somalia, Muzambik, Sudan, Banggui, Republik Afrika tengah, Nigeria, Munrofia, sampai ke pesisir Leberia bagian barat.

Kenapa pemahaman teroris begitu alias tidak sama dengan masyarakat biasanya, sumber mejelaskan bahwa, dahulunya ajaran tersebut digunakan untuk memerdekakan Arab Saudi dari cengkraman kekaisaran Otoman.

Kekaisaran Otoman ini, ajaran islamnya sama dengan masyarakat biasanya. Menggelar maulid, ziarah kubur dan tahlilan.

Hanya saja lanjut sumber, untuk memisahkan mitos garis politik antara kekaisaran otoman dan Arab Saudi membuat hukum Fiqih baru yang berbeda dengan yang dianggap penjajah kekaisaran otoman.

Sebelumnya, Densus 88 Anti Teror menangkap terduga teroris asal Sumenep berinisial AR, SB dan NH di tempat yang berbeda. Ada yang ditangkap di Sumenep dan di Magetan, Jateng.

Densus 88 juga menangkap Teorisme di Kabupaten Sampang. (Red)

Baca Juga

Tinggalkan komentar

PASANG IKLAN DI SINI