SUMENEP, pekaaksara.com – Sejumlah rombongan NPSF (Natherlands Pencak Silat Federation) mengunjungi tempat bersejarah yang ada di Kabupaten Sumenep, Madura. Salah satunya, museum keraton, Jumat (03/11/2023).
Rombongan terdiri dari Ketua umum NPSF Olivier Blancquaert, Ketua bidang tradisi & budayah NPSF Bradley Jacobs, Istri Bp. Bradley Hellen Pape dan Proyek Manager bidang tradisi dan budayah NPSF David Gallas.
Mereka tampak memerhatikan benda-benda bersejarah yang ada di museum keraton Sumenep. Salah satunya adalah keris yang terpanjang rapi didalam kaca menjadi pusat perhatiannya.
Manager bidang tradisi dan budayah NPSF David Gallas mengatakan, keris menjadi salah satu perhatiannya karena dari beberapa keris yang ada di museum ada kemiripan dengan yang dimilikinya saat ini. Mulai dari jenis hingga pamornya.
Menurutnya, keris miliknya yang hampir mirip dengan yang ada di museum keraton itu merupakan warisan dari kakeknya yang bernama R.M Sedjodiredjo.
Dia mengatakan, R.M Sedjodiredjo merupakan salah satu tokoh yang dikatakan masih memiliki ikatan dengan kerajaan Besuki, Situbondo yang kemudian ekspansi ke berbagai daerah di Jawa Timur, salah satunya ke Sumenep.
“Keris-keris yang dimiliki saya sekarang semuanya 90 persen mirip dengan yang ada di museum keraton,” katanya.
Sementara Empu atau pembuat keris Ika Arista mengatakan bahwa, dilihat dari jenis dan kerangka keris yang dimiliki David Gallas memang khas Sumenep.
Dan keris tersebut, kata Ika Arista, banyak ditemui di wilayah tapal kuda, seperti bonowoso, Situbundo dan Madura.
“Keris Sumenep itu dilihat dari jenis besinya ada kemiripan daerah Blambangan. Teknis dan kandungannya tinggi yang biasanya menjadi ciri khas pamor Madura,” jelasnya.
Selama keliling Indonesia, NPSF tersebut didampingi oleh Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya (FISIB) Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Dr. Sriyono. (*)