SUMENEP, pekaaksara.com – Istigasah kebangsaan yang terselenggara di Gor A Yani, Sumenep, Madura, Jawa Timur, dihadiri ribuan masyarakat. Acara berjalan lancar, Sabtu (18/11/2023) malam.
Sejumlah Ulama, Kiai, Umara bahkan Ketua Banggar DPR RI MH. Said Abdullah dan Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo hadir di acara itu.
Sebelum Istigasah Kebangsaan dilaksanakan, Mahfud MD yang sekaligus Cawapres dari Ganjar Pranowo dengan nomor urut tiga, mengajak seluruh masyarakat Madura untuk melantunkan selawat Tibbil Qulub.
Bahkan, Mahfud MD menyanyikan lagu-lagu Madura di hadapan warga Madura. Seperti Tandhu’ Majang. “Terbukti kan, kalau saya orang Madura,” tuturnya dihadapan ribuan masyarakat.
Kemudian dia berorasi. Dalam orasinya menyampaikan bahwa, indonesia sedang mengalami tantangan yang sangat besar. Semua itu harus bersama-sama dihadapi dengan gotong-royong.
Permasalahan dimaksud adalah, perang dan geopolitik global menjadi acaman perekonomian. Belum lagi bencana alam. Indonesia dan orang Madura punya tanggungjawab untuk menyelamatkan indonesia dari ancaman itu.
Selain itu, kata Mahfud, indonesia diancam oleh perpecahan kemunduran. Terutama oleh banyaknya praktik korupsi. Melihat kemanapun, laut, udara, hutan, rumah sakit, kesehatan, pendidikan ada korupsi.
Jika ingin menyelamatkan indonesia dari berbagai ancaman itu, penegakan hukum harus benar-benar dilaksanakan. Ketika ditegakkan, 50 persen persoalan bangsa selesai.
Oleh sebab itu, pihaknya mengajak warga Madura dan indonesia pada umumnya untuk mengikuti kontestasi Pemilu 2024 dengan jujur, tulus dan adil. Pilih orang yang anti KKN.
Mahfud menjelaskan, Pemilu adalah agenda konstitusional, mengganti pemimpin secara damai, memperpanjang tugas kepemerintahan secara baik. Semuanya harus dengan baik.
“Saya tidak ingin mengajak untuk memilih calon tertentu. Silakan konsultasi dengan kiai, ulama, akademi dan baca informasi. Jangan apatis dan mengatakan calon jelek semua. Pilihlah calon yang baik,” ujarnya.
Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo mengatakan, istigasah kebangsaan ini menjadi penyejuk menjelang Pemilu 2024.
Ia mendokan, semoga indonesia selamat. “Kiai, ulama, umara dna masyarakat hadir berdoa untuk indonesia,” tukasnya. (*)