SUMENEP, pekaaksara.com – Sejumlah Masyarakat Sumenep yang mengatasnamakan Gerakan Pemuda Timur Daya (Garda Raya) menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Keluarga Berencana (KB) setempat, Jumat (1/12/2023).
Massa aksi tampak membawa sejumlah poster berisi protes atas insiden kematian bayi berumur enam hari dari pasangan Abd. Azis dengan Rumnaini warga Desa Tamidung, Batang-batang, Sumenep, Madura, beberapa waktu lalu.
Salah satu protes melalui poster itu “Sumenep Darurat Kesehatan”.
Diketahui, bayi tersebut meninggal dunia diduga usai dilakukan pengambilan sample darah dari tumit dalam rangka Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK). Pengambilan sample itu dilakukan oleh oknum petugas Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Batang-batang, Sabtu (18/11/2023).
Atas insiden itu, keluarga korban, Moh. Anwar mendesak Plt Kepala Dinkes dan KB Agustiono Sulasno untuk mencopot Kepala Puskesmas Batang-batang dari jabatannya.
“Kami minta Kadinkes dan KB untuk mencopot jabatan Kepala Puskesmas Batang-batang. Karena keponakan saya sakitnya dari sana (Puskesmas Batang-batang.red),” katanya.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Keluarga Berencana (KB) Sumenep, Agustiono Sulasno mengatakan, tidak semerta-merta mencopot jabatan Kepala Puskesmas Batang-batang karena tidak punya alasan mendasar.
Namun, pihaknya mengaku telah melakukan pembinaan kepada Kapus Batang-batang sekaligus menanyakan kronoligis kejadian itu.
“Pihak Puskesmas mengatakan melakukan tugas sesuai SOP. Selesai bagi saya,” katanya.
Pihaknya pun mengaku akan terus melakukan evaluasi bagi tenaga medis agar selalu mengedepankan pelayanan sesuai standart operasional prisedur (SOP).
Tidak puas dengan orasi di depan Kantor Dinkes dan KB, masa aksi pindah ke depan kantor Pemkab Sumenep dengan tuntutan yang sama, meminta Pemkab mencopot Kepala Puskesmas Batang-batang dari jabatannya. (*)