SUMENEP, pekaaksara.com – Liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) tahun 2023 menjadi salah satu momentum yang tepat bagi masyarakat untuk menghabiskan waktu bersama keluarga ataupun teman sejawat.
Tentu, perencanaan yang baik menjadi kunci untuk membuat liburan berjalan lacar, nyaman dan penuh kesan. Namun, terkadang wisatawan merasa bingung dengan tempat penginapan.
Bagi pecinta travelling maupun wisatawan tidak perlu lagi bingung untuk itu. Karena sudah ada tempat wisata yang bagus untuk dinikmati dan sesuai dengan keinginan anda, yaitu pulau Giliyang yang terkenal dengan kadar oksigen terbaik kedua di dunia dan disebut sebagai wisata kesehatan.
Pulau yang terletak di Kecamatan Dungkek, Sumenep, Madura, tersebut sudah mengetahui apa yang menjadi kebutuhan anda. Baik dari pemandangan wisata alam hingga penginapan.
Wisata alamnya yang bisa dinikmati, ada batu canggah, pantai ropet, gua mahakarya dan masih banyak lainnya.
Untuk sampai di tujuan tersebut, pengunjung sudah disediakan transportasi. 18 motor listrik dan 10 mobil golf, bisa langsung diajak keliling pulau Oksigen Giliyang sembari menghirup udara segar.
Sementara khusus penginapan, ada homestay yang dilengkapi kafe dengan bermacam hidangan makan dan minuman termasuk khas lokal.
Homestay di kawasan ini berbentuk rumah panggung dari kayu dan berasa hotel bintang tiga. Fasilitasnya lengkap, mulai dari satu kamar tidur plus alternatif dilengkapi springbed, kamar mandi dalam, AC dan ruang tamu untuk bersantai.
Ada dua kategori harga di homestay ini. Pertama, harga Rp500 ribu bisa ditempati mulai dari 10 sampai 15 orang dengan luas kamar 6×7 persegi panjang.
Sedangkan yang tarifnya Rp400 ribu, fasilitas juga sama hanya saja yang membedakan adalah kapasitas. Maksimal diisi 10 orang dengan luas kamar 4×7 persegi panjang.
Homestay tanean lanjang (halaman panjang) ini berpapasan dengan pantai, yang lebih tepatnya berada di titik ikon O2 Giliyang. Cocok untuk sambil mengabadikan momen.
Untuk sampai di tempat itu, wisatawan butuh perjalanan sekitar 5 menit menggunakan kendaraan roda dua setelah landas dari pelabuhan Giliyang, menuju arah yang sebelah barat dari pelabuhan, Desa Bancamara.(*)