Tasyakuran 1 Abad NU di Sumenep Satukan Kekuatan Kultur

Pekaaksara

pekaaksara.Com,Sumenep – Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sumenep menggelar peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW dan Tasyakuran 1 Abad NU, sekaligus peresmian 100 Cabang BMT NU Jawa Timur yang ter di Graha NUansa, Gapura, Kabupaten Sumenep, Kamis (9/3).

Kegiatan luar biasa itu dilaksanakan dengan kebersamaan dan gotong royong antar elemen Nahdlatul Ulama. Mulai dari elemen dalam struktur NU di berbagai tingkatan kepengurusan, hingga warga Nahdlatul Ulama atau Nahdliyin di lingkungan kultur di akar rumput.

“Spirit gotong royong menyatunya kekuatan kultur dan struktur NU ini merupakan modal utama memasuki abad kedua Nahdlatul Ulama di Sumenep,” ujar Ketua PCNU Sumenep KH A Pandji Taufiq

Animo Nahdliyin dalam gotong royong demi suksesnya acara tersebut sangat patut diapresiasi. Tercatat, kontribusi Nadhliyin berupa 547 kilo gram beras, 200 butir telur, dan uang Rp10.600.000,00.

“Terima kasih yang sebesar-besarnya atas partisipasi panjenengan semua dalam kegiatan Isra’ Mi’raj dan tasyakuran 1 abad NU. Kami sebenarnya tidak punya kepentingan yang berlebih, tapi kepentingan kami hanya tasyakuran atas mencapainya perjalanan panjang Nahdlatul Ulama, yaitu ke-100 tahun,” ucapnya

Dirinya juga menyampaikan rasa hormat setinggi-tingginya kepada Muslimat NU, Fatayat beserta warga kultur lainnya di Gapura dan sekitarnya. Dimana ia telah bergotong royong di rumah-rumah warga yang tersebar di 9 titik mempersiapkan sajian dalam acara ini. Masing-masing menyiapkan 300 hingga 500 bungkus nasi.

“Yang terhormat ibu-ibu yang ada di sekitar Kantor BMT NU Jawa Timur ini, khususnya yang ada di 9 titik, yang mulai tadi malam mempersiapkan sesuatu, masak-memasak sehingga semuanya bisa disajikan kepada panjenengan semua. Masakannya di masak di 9 titik secara gotong royong,” kata Kiai Pandji.

Sementara itu, Ketua NU-Care LAZISNU Sumenep, Quraysi Makki mengatakan bahwa keterlibatan warga dalam kegiatan ini terbilang antusias. Menurutnya, kegiatan NU tak hanya dirasakan dan dinikmati oleh sesama pengurusnya saja, melainkan juga oleh seluruh warganya.

Ia pun menegaskan bahwa sukses tidaknya kegiatan NU tidak hanya dilihat dan diukur dari konsepnya yang megah. Tetapi justru lebih dari itu ialah sejauhmana keterlibatan warganya dalam bergotong-royong menyukseskan kegiatan tersebut.

“Ini pentingnya gerakan konsolidasi kita. Bahwa keterlibatan warga untuk acara-acara NU harus terus dirajut. Karena bagaimanapun kedekatan struktur dan kultur cukup dipererat,” ungkapnya.

Dalam menapaki perjalanan di abad kedua, kuatnya kebersamaan dan gotong royong menjadi modal utama dalam membangun peradaban sebagaimana visi dan misi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Tentu, menurutnya, dimulai dengan upaya-upaya melibatkan warga di setiap kegiatan ke-NU-an.

“Jadi jumlah ini cukup menandakan bahwa warga NU sangat solid. Dan memiliki partisipasi tinggi dalam menyukseskan Tasyakuran 1 Abad NU Sumenep,” tuturnya.

Ketua PAC Muslimat NU Gapura, Ny Alima mengapresiasi kegiatan 1 Abad NU ini. Ia merasa bersyukur atas tercapainya usia 100 tahun tersebut. Itulah yang mendorong dirinya bersama para ibu-ibu warga sekitar bergotongroyong menyiapkan segala yang berkaitan dengan konsumsi jamaah.

“Alhamdulillah kami warga NU diberi kesempatan untuk bersama-sama berkontribusi di momen 1 Abad NU ini,” terangnya. (Pik/Red)

Baca Juga

Tinggalkan komentar

PASANG IKLAN DI SINI