SUMENEP, pekaaksara.com – Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo meninjau fasilitas kesehatan (Faskes) di pulau Kangean, Sumenep, Madura, Senin (13/4/2024).

Fasilitas Kesehatan yang ditinjau yakni Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Arjasa dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abuya.

Dia menjelaskan, sengaja meninjau fasilitas kesehatan di tempat untuk memastikan segala aktivitas pelayanan berjalan maksimal.

“Alhamdulillah semuanya berjalan baik sebagaimana hasil penyampaian dari pasien maupun keluarganya,” kata Cak Fauzi.

Meski begitu, pihaknya meminta kepada pihak Puskesmas maupun RSUD Abuya tetap menjalankan kewajiban sebagai pelayan masyarakat sesuai prosedur dan terus dimaksimalkan.

BACA JUGA: Bupati Sumenep Disambut Antusias Warga Pulau Kangean

Sebab, lanjut Cak Fauzi, peningkatan mutu kesehatan menjadi bagian dari visi-misinya di pemerintahan Kabupaten Sumenep.

“Saya wajibkan setiap pelayan masyarakat khususnya kesehatan tetap memerhatikan layanan yang baik. Jangan bikin pasien mengeluh,” tegas dia.

Usai meninjau, Bupati Fauzi melanjutkan menjenguk pasien di dua fasilitas kesehatan tersebut. Dia menyapa pasien sembari tertawa bersama.

“Kita ajak pasien itu tertawa agar tidak stres. Apalagi sedang ada di rumah sakit. Mereka harus terhibur meskipun dengan tertawa bareng,” ungkap Bupati Fauzi.

Sementara itu, Kepala Puskesmas Arjasa Dr. Dini Martanti mengaku senang kedatangan Bupati Fauzi di lembaga yang dipimpinnya saat ini. Menurut dia, memberikan cambuk semangat bagi pihak Puskesmas untuk terus memberikan pelayanan bagi masyarakat.

“Pak Bupati memberikan masukan kepada kami khususnya, dan akan kita laksanakan dengan maksimal demi keberhasilan tagline Bismillah Melayani sebagai harapan pak Bupati,” kata dia.

Kepala RSUD Abuya Kangean, Dr. Hidayaturrahman mengatakan, akan melaksanakan perintah Bupati Fauzi dalam melayani masyarakat sepenuh hati. Baginya, pelayanan terbaik adalah prioritas utama sebagaimana intruksi Bupati Fauzi.

“Bismillah melayani, kesehatan di RSUD Abuya baik bagi seluruh masyarakat,” tukas Hidayaturrahman (*)