JAKARTA, pekaaksara.com – RA Summit 2024 menjadi upaya resolusi penyelesaian konflik pertanahan dan agraria. Kegiatan tersebut akan digelar Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) di Bali 14-15 Juni.
Reforma Agraria (RA Summit 2024) merupakan kegiatan penyampaian capaian Program Strategi Nasional (PSN) Reforma Agraria Tahun 2014 – 2024 serta penyusunan Baseline Reforma Agraria 2025-2029 sebagai tindak lanjut kesepakatan 9 menteri dalam GTRA Summit Karimun 2023.
“Sebelum kegiatan itu dimulai, diperlukan sejumlah pembahasan isu krusial, sehingga nanti bisa mempresdiksi capaian-capai di akhir tahun ini ” kata Direktur Jenderal (Dirjen) Penataan Agraria, Dalu Agung Darmawan di Jakarta, Kamis (30/5/2024).
Adapun isu-isu krusial yang akan dibahas pada Reforma Agraria Summit 2024 mendatang yaitu resolusi penyelesaian legalisasi aset permukiman diatas air, pulau kecil sampai terluar hingga penyelesaian masalah pertanahan transmigrasi.
Selain itu juga terkait penyelesaian konflik agraria pada Aset BMN/BMD, BUMN/BUMD yang dikuasai masyarakat serta penyelesaian redistribusi tanah dan pelepasan kawasan hutan.
RA Summit ini terbuka secara umum kepada peserta dengan tujuan merefleksikan capaian Reforma Agraria di tahun sebelumnya sebagai cambuk semangat untuk berikutnya.
Plt. Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang, Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso, menekankan sinergi dan koordinasi antar K/L/D, terutama dalam penyeragaman data dan peta tanah transmigrasi maupun konflik agraria.
“Semoga dengan ini nyata dalam penyelesaian masalah tanah transmigrasi dan konflik agraria di Indonesia,” harap Susiwijono Moegiarso.
Menurut Susiwijono Moegiarso, RA Summit 2024 ini perlu didukung anggaran APBN maupun APBD serta prioritas dan sinkronisasi kegiatan Reforma Agraria di K/L pusat dan pemerintah daerah. (*)
