SUMENEP, pekaaksara.com – SDN 2 Pinggir Papas, Kecamatan Kalianget, Sumenep, Madura, menggelar perpisahan bagi kelas 6 akhir.
Acara yang digelar Rabu (19/6/2024) malam ini berlangsung meriah. Musik tradisional Tongtong hingga tarian budaya menjadi hiburannya. Bahkan sejumlah murid kelas 1 hingga 5 menampilkan beberapa atraksi khas di Kota Keris ini, seperti Topeng Dalang.
Kepala Sekolah SDN 2 Pinggir Papas Yudi Hari Purnomo mengatakan, ada 27 siswa kelas 6 yang lulus tahun ini. Laki-laki sebanyak 11 orang sedangkan yang perempuan 12.
Dia mengaku bahwa, setiap tahun siswa yang lulus dari lembaganya itu terus mengalami peningkatan. Begitu pula setiap penerimaan siswa baru juga terbilang cukup banyak.
Tak heran, kata dia, ketika setiap menggelar perpisahan selalu dimeriahkan dengan beragam penampilan spektakuler. “Penampilan-penampilan yang kami persembahkan ini menjadi bagian dari cara untuk menghibur anak didik kami setelah sekian lama dipupuk dengan pelajaran,” terang dia.
Ia menyampaikan banyak terimakasih kepada orang tua siswa yang telah mempercayai lembaga SDN 2 Pinggir Papas sebagai wadah bagi mereka untuk menimba ilmu selama 6 tahun.
Ia pun mendoakan, ilmunya bermanfaat dan bisa memberikan pengalaman besar setelah menempuh di jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
“Terimakasih anak-anakku sekalian, bapak bangga terhadapmu. Ini hanya tentang konteks kelulusan, kalau soal hati dan komunikasi tetaplah pegang teguh,” ujar dia.
“Tetaplah hormati guru-gurumu di lembaga ini dan tenaga pengajarmu di bangku pendidikan selanjutnya. Saya berpesan, jaga nama baik SDN 2 Pinggir Papas,” tambah dia.
Permohonan maaf juga ia sampaikan apabila selama di bangku ini dari segi pelayanan hingga cara mendidik kurang maksimal. Namun, ia bersama tenaga pendidik selalu memberikan pendampingan yang baik.
Sementara itu, Camat Kalianget, Hakiki Maulana Firmansyah berpesan kepada tenaga pengajar serta siswa-siswi untuk tetap memberikan yang terbaik terhadap Kabupaten Sumenep.
“Saya titip nama baik Kalianget dan utamanya Sumenep. Meskipun nantinya menempuh pendidikan di mana saja, etika dan sopan santun dikedepankan,” tutur Hakiki (*)