SUMENEP, pekaaksara.com – Pemkab Sumenep belum memiliki data kongkret dan terbaru jumlah tenaga honorer di lingkungan pemerintah setempat, khususnya lembaga pendidikan.
Pasalnya, Kata Sekretaris Daerah (Sekda) Sumenep, Edy Rasiyadi, kepala sekolah belum memberikan informasi terbaru mengenai data honorer yang ada di masing-masing lembaganya. Dampaknya, Pemkab Sumenep belum melakukan cleansing tenaga honorer.
“Sementara ini, kita hanya berdasarkan data yang kita kirim ke BKN terkait dengan nama-nama yang akan ikut tes CPNS dan PPPK,“ katanya.
Pihaknya pun mengaku tidak dapat mengakomodir seluruh tenaga honorer yang selama ini telah masuk data BKN. Karena, perlu memerhatikan kemampuan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
“Seperti yang kita sampaikan sebelumnya, di tahun 2024 ini, kita hanya bisa menyediakan kuota sekitar 420, baik tenaga kesehatan, pendidikan atau teknis,” paparnya.
Pemkab Sumenep sedang berusaha untuk melakukan pertumbuhan negatif. Hal itu disebabkan karena pemerintah mempertimbangkan besarnya belanja pegawai dalam APBD.
“Jadi yang pensiun sekitar 500 lebih, yang masuk sekitar 420. Ini pertumbuhannya negatif, karena kita mempertimbangkan besarnya belanja pegawai,” tandasnya (*)