SUMENEP, pekaaksara.com – Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, terus berupaya meningkatkan layanan pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus.
Salah satu caranya dengan melaksanakan kegiatan pendidikan dan pelatihan layanan sekolah inklusi bagi seluruh tenaga pendidik di bawah naungan lembaganya.
Dalam kegiatan ini, Disdik Sumenep melibatkan sebanyak 97 guru. Dengan rincian, guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) 5 orang, Sekolah Menengah Pertama (SMP) 31 dan Sekolah Dasar (SD) 61 orang.
“Nantinya, para guru dapat meningkatkan kompetensi dalam memenuhi hak murid untuk mendapatkan layanan pendidikan yang setara,“ Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Akhmad Fairusi, Senin (5/8/2024).
Fairus memaparkan, para guru digenjot dengan berbagai materi agar bisa mengiplementasikan program kebijakan pemerintah tentang layanan disabilitas di satuan pendidikan tersebut.
Materinya adalah, kebijakan layanan, konsep akomodasi yang layak, bentuk layanan, penyiapan SDM, strategi pendampingan dan rencana tindaklanjut kepada peserta didik disabilitas.
“Semua siswa harus medapatkan layanan pendidikan yang sama, tidak boleh ada pembeda antara yang berkebutuhan khusus ataupun yang tidak,“ tegas Fairus.
Kepala Disdik Sumenep, Agus Dwi Saputra menyampaikan terima kasih kepada kepanitiaan terutama Bidang Pembinaan Ketenagaan yang telah berupaya melaksanakan kegiatan ini dengan sebaik-baiknya.
“Ini wujud nyata dari komitmen kita bersama dalam memberikan layanan pendidikan yang merata dan adil bagi semua anak bangsa,“ tutur Agus.
Ia menilai, layanan sekolah inklusi ini seiring dengan nilai-nilai filosofis yang diajarkan Ki Hajar Dewantara, yang mengajarkan bahwa pendidikan adalah sarana untuk membentuk manusia yang merdeka, mampu berdiri di atas kaki sendiri, memiliki daya cipta, rasa, dan karsa.
“Layanan sekolah inklusi menekankan pentingnya memberikan kesempatan yang sama bagi setiap anak untuk berkembang sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman masing-masing,“ tukasnya (*)