SUMENEP, pekaaksara.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Madura, Jawa Timur, memberikan perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan kepada ribuan pelayan masyarakat seperti guru ngaji. Mereka terdaftar peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan.
Ribuan guru ngaji tersebut tersebar di 27 Kecamatan se Sumenep. Hal tersebut sebagai wujud perhatian Bupati Achmad Fauzi Wongsojudo kepada mereka.
BACA JUGA: Sejak Dilantik, Bupati Sumenep Berhasil Cover Ribuan Pekerja Rentan melalui BPJS Ketenagakerjaan
Kepala Bagian Kesejahteraan Masyarakat Setdakab Sumenep, Kamiluddin, Jumat (13/9/2024) memaparkan, sejak kepemimpinan Bupati Fauzi sudah mencapai 2.000 guru ngaji terdaftar jaminan sosial melalui BPJS Ketenagakerjaan.
Dia menyebutkan, premi besaran yang dibayarkan mencapai Rp16.800 per bulan. Total anggaran yang dikeluarkan mencapai Rp2,4 miliar melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) TA 2024.
Hal tersebut wujud kepedulian Bupati Fauzi terhadap guru ngaji yang telah mendidik anak secara istiqomah, sehingga memberantas buta aksara khususnya bahasa Arab.
Selain itu, Bupati Fauzi sejak memimpin kota keris, juga telah mengucurkan dana sebesar Rp6,7 miliar untuk guru ngaji di luar program BPSJ Ketenagakerjaan.
Dengan rincian, tahun 2021 mencapai Rp1,9 miliar untuk 1.660 guru ngaji. Masing-masing guru ngaji mendapat Rp1,2 juta.
Meningkat di tahun 2022 menjadi Rp2,4 miliar untuk 2.017 guru ngaji. Dan di tahun 2023 kembali dianggarkan dengan jumlah anggaran Rp2,4 miliar bagi 2.025 guru ngaji.
Salah satu penerima bantuan, Muhammad Hasan Basri mengatakan bahwa, kebijakan yang dilakukan Bupati Fauzi terhadap guru ngaji merupakan perilaku mulia.
Baginya, besaran bukan menjadi patokan utama, tetapi rasa kepedulian dan perhatiannya itu yang menjadi suatu kebanggaan bersama.
“Terimakasih Pak Bupati, selama ini selalu peduli kepada kami sebagai guru ngaji. Semoga barokah,” ucapnya.
Sementara itu, Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo mengapresiasi Bagian Kesra yang telah menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya, sehingga program yang dicanangkan tersampaikan secara merata kepada guru ngaji.
“Kolaborasi yang baik akan melahirkan progres yang maksimal. Itulah harapan kami,” ujarnya (*)