pekaaksara.com, Sumenep – Kanit Pidum Polres Sumenep Ipda Siraj menyebut, motif dari penyelundupan pupuk bersubsidi di Kabupaten Sumenep, dikarenakan stok pupuk yang melimpah akibat para petani mengalami gagal panen.
Dia menngungkapkan itu saat menemui audiensi Aliansi BEM Sumenep di ruang video konverences Mapolres setempat, Kamis (6/4).
Kata Siraj, dengan kondisi cuaca yang tidak menentu, para petani yang sebelumnya sudah mengajukan jatah pupuk bersubsidi, tidak dapat menjalankan kegiatan bercocok tanam secara maksimal.
Maka dari itu, karena khawatir mengalami kerugian akibat pupuk bersubsidi yang dimiliki tidak terpakai. Akhirnya, sejumlah petani memilih untuk menjual pupuknya kepada tersangka W.
“Kondisi geografis saat ini membuat sejumlah petani gagal bercocok tanam, sehingga barang yang sebelumnya diajukan ke kios, saat datang itu sudah tidak terpakai dan melimpah,” ungkapnya.
Menurut Siraj, 18 ton pupuk bersubsidi yang rencananya akan didistribusikan ke luar Madura itu, didapatkan dari petani yang tergabung dalam Kelompok Tani (Poktan).
Pernyataan itu kemudian berbanding terbalik dengan keterangan yang didapatkan dari anggota Aliansi BEM Sumenep, yang hadir dalam audiensi.
Mereka menyebut, berdasarkan hasil survei di lapangan,aktivis BEMSU telah sering mendapatkan keluhan dari para petani mengenai kelangkaan pupuk bersubsidi.
Bahkan, tak jarang kata mereka gagal panen salah satunya disebabkan karena sulitnya mendapatkan pupuk bersubsidi, sementara harga pupuk non subsidi sangat tinggi dan sulit dijangkau.
“Kami sudah sering kali mendapati keluhan dari petani, bahkan turun langsung ke lapangan dan menemukan bahwa pupuk bersubsidi di Sumenep ini langka,” katanya (*)