SUMENEP, pekaaksara.com — Pemerintah Kabupaten Sumenep melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) menyambut penuh harapan atas tersambungnya aliran listrik selama 12 jam di Pulau Gili Raja, Kecamatan Giligenting.
Bagi DPMD, hadirnya listrik bukan sekadar capaian infrastruktur, melainkan momentum penting yang menandai awal kebangkitan ekonomi dan pembangunan berkelanjutan di wilayah kepulauan.
Kepala DPMD Sumenep, Anwar Syahroni Yusuf, menyampaikan bahwa kehadiran listrik membawa dampak besar, tidak hanya pada sektor penerangan, tetapi juga membuka jalan bagi kemajuan sektor ekonomi, pendidikan, dan layanan kesehatan di Gili Raja.
“Listrik ini akan memberikan efek domino yang signifikan. Usaha masyarakat bisa beroperasi lebih lama, anak-anak dapat belajar di malam hari, dan layanan kesehatan dapat menggunakan peralatan medis dengan optimal. Kami sangat optimis,” ujarnya dalam peresmian aliran listrik tersebut, Senin (26/05/2025).
Anwar menilai, langkah ini merupakan bentuk nyata dari komitmen pemerataan pembangunan dan keadilan infrastruktur, khususnya bagi masyarakat kepulauan yang selama ini tertinggal dalam akses energi. Ia juga mendorong seluruh kepala desa agar tidak bersikap pasif, melainkan segera menyusun program-program pemberdayaan yang dapat memanfaatkan kehadiran listrik secara maksimal.
“Jangan menunggu. Kepala desa harus tanggap dan segera merancang program yang adaptif terhadap peluang baru ini,” tegasnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa manfaat kehadiran listrik telah mulai dirasakan oleh masyarakat. Pelaku usaha kecil dan menengah kini dapat meningkatkan jam operasional, sementara sektor pengolahan hasil laut memiliki potensi besar untuk tumbuh dan berkembang lebih profesional.
“Dampaknya nyata. Aktivitas ekonomi bergerak lebih cepat, dan ini akan memperkuat fondasi ekonomi masyarakat setempat,” tambahnya.
Selain aspek ekonomi, Anwar juga menyoroti dampak positif terhadap kualitas pendidikan dan kesehatan. Ia menyebut anak-anak kini memiliki waktu belajar lebih fleksibel, dan fasilitas kesehatan seperti puskesmas pembantu dapat mengoperasikan peralatan penting yang sebelumnya terkendala listrik.
Di akhir pernyataannya, Anwar mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjaga dan memelihara fasilitas listrik yang telah terpasang. Menurutnya, semangat gotong royong dan rasa memiliki menjadi kunci agar pembangunan yang telah dimulai bisa berkelanjutan.
“Fasilitas ini adalah milik bersama. Mari kita jaga bersama agar manfaatnya bisa dirasakan dalam jangka panjang,” pungkasnya (*)