BPRS Bhakti Sumekar Jadi Mitra Strategis BUMDes, Perkuat Integrasi Keuangan dan Layanan di Tingkat Desa

pekaaksara.com

Direktur Utama Bank BPRS Bhakti Sumekar, Hairil Fajar. (Dok/pekaaksara.com)

SUMENEP, Pekaaksara.com – Pemerintah Kabupaten Sumenep resmi menggandeng BPRS Bhakti Sumekar sebagai mitra utama dalam pengelolaan dana Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Langkah ini dinilai strategis untuk memperkuat sistem keuangan desa serta mendorong pembangunan ekonomi lokal yang inklusif dan berkelanjutan.

Kerja sama tersebut sejalan dengan peluncuran program integrasi layanan BUMDes dan Koperasi Desa Merah Putih (KDMP), yang menjadi instrumen utama penguatan ekonomi berbasis masyarakat di desa.

BPRS Bhakti Sumekar siap menyediakan layanan keuangan terpadu bagi desa, mulai dari penyimpanan dana BUMDes, fasilitasi kredit usaha, hingga layanan pencairan bantuan sosial secara langsung kepada masyarakat.

Bank milik daerah ini menegaskan komitmennya untuk tidak hanya berperan sebagai penyedia jasa perbankan, tetapi juga menjadi mitra strategis dalam mendampingi desa membangun kemandirian ekonomi.

Layanan yang ditawarkan juga mencakup pembayaran insentif bagi perangkat desa serta penyaluran bantuan langsung tunai (BLT) Dana Desa secara sistematis dan terintegrasi melalui platform perbankan syariah.

Dengan jaringan kantor yang menjangkau seluruh kecamatan, termasuk wilayah kepulauan, BPRS Bhakti Sumekar diyakini mampu memberikan pelayanan yang merata dan efisien hingga ke pelosok desa.

Keberadaan sistem keuangan desa yang tertata diyakini dapat meminimalisasi risiko penyalahgunaan dana dan sekaligus mempercepat proses pembangunan melalui pengelolaan yang lebih transparan dan akuntabel.

Sumenep sendiri memiliki 334 desa yang tersebar di daratan dan kepulauan. Kondisi geografis tersebut menuntut kehadiran lembaga keuangan lokal yang tidak hanya adaptif, tetapi juga memahami karakteristik sosial masyarakat desa.

Kolaborasi ini sekaligus menjadi bagian dari upaya mendukung program digitalisasi keuangan desa nasional, serta menjadikan desa sebagai ujung tombak pertumbuhan ekonomi berbasis potensi lokal. (*)

(Iqb/pekaaksara.com)

Baca Juga

[addtoany]

Tinggalkan komentar

PASANG IKLAN DI SINI