Tren Kasus Campak di Sumenep Menurun, 2.438 Pasien Sembuh dan 79 Masih Dirawat

pekaaksara.com

Sumenep
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa saat mendatangi keluarga pasien campak di RSUD Sumenep beberapa waktu lalu (ist)

SUMENEP, pekaaksara.com — Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Kabupaten Sumenep melaporkan bahwa penanganan kasus campak di wilayahnya menunjukkan perkembangan positif.

Sejak Januari hingga 3 September 2025, tercatat total 2.537 kasus dengan 2.438 pasien telah dinyatakan sembuh dan 20 pasien meninggal dunia.

Saat ini, jumlah kasus campak sudah tercatat sedikitnya 79 pasien. Dari jumlah tersebut, sebanyak 20 orang sedang menjalani perawatan di RSUD dr. Moh. Anwar, 18 orang di RSI Garam Kalianget, 7 orang di RSU Sumekar, dan 34 pasien lainnya dirawat di berbagai puskesmas.

Strategi Penurunan Kasus: Deteksi Dini hingga Imunisasi

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes P2KB Sumenep, Samsuri, menjelaskan bahwa tren penurunan kasus ini merupakan hasil dari kolaborasi lintas sektor, termasuk tenaga medis, pemerintah daerah, dan masyarakat.

“Kami terus melakukan pemantauan ketat dan memastikan semua pasien mendapatkan perawatan sesuai standar. Edukasi kepada masyarakat juga kami gencarkan, terutama tentang pentingnya imunisasi campak dan menjaga kebersihan lingkungan,” ujar Samsuri, Jumat (5/9/2025).

Ia juga mengapresiasi kinerja para tenaga kesehatan yang telah sigap melakukan respons cepat, termasuk lewat program imunisasi campak yang masih berjalan.

Cakupan Imunisasi Campak: 27.285 Anak Sudah Divaksin

Dari total 73.969 anak yang menjadi target program imunisasi campak di Kabupaten Sumenep, sebanyak 27.285 anak telah menerima imunisasi. Kegiatan ini akan terus dilaksanakan hingga 8 September 2025.

Samsuri mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan segera melapor ke fasilitas kesehatan terdekat jika ditemukan gejala campak, seperti demam yang disertai ruam kulit.

Langkah Lanjutan: Surveilans dan Respons Cepat Diperkuat

Dinas Kesehatan P2KB Sumenep menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat sistem surveilans dan penanganan cepat terhadap penyakit menular. Langkah ini dinilai penting untuk mencegah lonjakan kasus di masa mendatang serta melindungi masyarakat dari potensi wabah serupa. (*)

Baca Juga

[addtoany]

Tinggalkan komentar

PASANG IKLAN DI SINI