SUMENEP, Pekaaksara.com – Ketika inklusi keuangan menjadi prioritas nasional, PT BPRS Bhakti Sumekar Perseroda Sumenep tampil sebagai aktor penting dari daerah yang mampu mencetak prestasi di tingkat nasional.
Teranyar, bank syariah milik Pemkab Sumenep ini berhasil meraih Kejar Award 2025 dari OJK, sebagai BPR/S terbaik wilayah tengah dalam mendukung program Kejar.
Penghargaan tersebut menjadi bukti bahwa inovasi dan komitmen dalam pengembangan layanan keuangan tak harus datang dari kota besar. Justru dari daerah seperti Sumenep, inisiatif inklusi keuangan berbasis syariah terus tumbuh dan memberikan dampak nyata.
Direktur Utama BPRS Bhakti Sumekar, Hairil Fajar, menyebut keberhasilan ini sebagai hasil dari strategi jangka panjang dan kerja sama erat dengan masyarakat.
“Kami percaya, membangun sistem keuangan yang kuat harus dimulai dari komunitas terkecil, termasuk lingkungan sekolah,” jelasnya.
Lewat program SimPel dan kini BBS Sekolah, kata Fajar, BPRS Bhakti Sumekar menghadirkan layanan perbankan yang relevan dengan kebutuhan masyarakat lokal. Program tersebut tidak hanya memberikan akses rekening kepada pelajar, tetapi juga mengedukasi orang tua dan guru soal pentingnya keuangan syariah yang inklusif dan adil.
Menurut Fajar, program ini lebih dari sekadar edukasi, sebab program tersebut menjadi jembatan penguatan ekonomi lokal. Ketika pelajar mulai menabung, lingkungan sekolah menjadi lebih akrab dengan sistem keuangan. Orang tua, guru, hingga UMKM sekitar sekolah mulai terpapar layanan keuangan formal yang sebelumnya mungkin belum tersentuh.
Menurut Fajar, keberhasilan program tersebut juga tidak terlepas dari kemampuan BPRS Bhakti Sumekar dalam menghadirkan inovasi digital berbasis lokal.
“Kami mengembangkan teknologi dengan pendekatan kultural. Tidak bisa dipaksakan top-down. Harus menyatu dengan kebiasaan dan nilai masyarakat,” tambahnya.
Komitmen itu tercermin dalam langkah mereka membangun aplikasi dan sistem layanan digital yang ramah pengguna, bahkan untuk kalangan yang belum terbiasa dengan teknologi. Dari sinilah inklusi digital dan inklusi keuangan bisa tumbuh bersama, dari bawah.
Fajar menegaskan bahwa prestasi ini bukan akhir dari perjalanan. Sebaliknya, menjadi titik tolak untuk memperluas cakupan layanan ke wilayah-wilayah terpencil di Madura.
“Visi kami adalah menjadikan BPRS Bhakti Sumekar sebagai model bank daerah yang adaptif, tangguh, dan berorientasi sosial,” pungkasnya.
(Iqb/pekaaksara.com)