Batik Festival Sumenep Kembali Disorot, Bukan Karena Prestasi Tapi Dugaan Kejanggalan Dana Sponsor

pekaaksara.com

Batik festival
Batik Festival Sumenep

SUMENEP, pekaaksara.com – Festival budaya yang seharusnya menjadi kebanggaan warga Sumenep kini diselimuti awan kecurigaan. Sumenep Batik Festival 2025 kini kembali jadi sorotan publik. Bukan karena prestasi, melainkan dugaan kejanggalan dalam pengelolaan dana sponsor dan alokasi anggaran.

Sejumlah media menemukan fakta baru yang mencengangkan terkait itu. PT Empat Sekawan Mulia (ESM), salah satu perusahaan rokok di Sumenep, menyumbang Rp30 juta. Dan telah menjadi sponsor tetap selama tiga tahun terakhir.

“Kami selalu ikut setiap tahun. Tahun ini pun kami berikan Rp30 juta, separuh uang tunai, separuh produk,” ujar perwakilan PT ESM saat dikonfirmasi, Sabtu (4/10/25) kemarin.

Kontribusi tersebut, kata mereka, telah dikomunikasikan langsung dengan panitia pelaksana. Namun, justru di sinilah letak keganjilan muncul, hanya nominal flat Rp3 juta per sponsor yang tercatat dalam laporan awal?

Panitia Bungkam, Publik Bertanya
Sayangnya, ketika dimintai konfirmasi, pihak panitia pelaksana dan Event Organizer (EO) Sumenep Batik Festival, drg. Novia Sri Wahyuni, belum memberikan tanggapan.

Pesan yang dikirimkan wartawan sejak Sabtu pagi (4/10/2025) tidak direspons. Upaya telepon juga nihil hingga Ahad pagi (5/10/2025). Publik pun bertanya-tanya.

Sorotan Tajam dari Aktivis dan Masyarakat
Isu ini kini menjadi perhatian serius, termasuk dari kalangan aktivis seperti Aliansi Pemuda Reformasi Melawan (ALARM).

Mereka mendesak agar panitia pelaksana segera memberikan klarifikasi resmi untuk menjaga marwah budaya Madura.

“Jangan sampai kegiatan budaya kita tercoreng hanya karena ketidakjelasan pengelolaan dana. Ini menyangkut dana publik dan kepercayaan sponsor,” tegas salah satu aktivis ALARM.

Menurutnya, Festival budaya tersebut seharusnya menjadi alat pemersatu dan penggerak ekonomi kreatif. Namun jika dana dan sponsorship-nya dikelola secara tidak transparan, kepercayaan publik bisa runtuh.

Hingga berita ini diturunkan, redaksi masih menunggu tanggapan dari panitia maupun Dinas Kebudayaan Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Sumenep (*)

Baca Juga

[addtoany]

Tinggalkan komentar

PASANG IKLAN DI SINI