pekaaksara.com, Sumenep – Kabupaten Sumenep terletak di ujung timur Pulau Madura dengan penduduk kurang lebih sekitar 1 juta jiwa. Penduduknya tidak hanya berada di wilayah daratan. Melainkan juga di Kepulauan.
Di Sumenep ada sebanyak 27 Kecamatan. 19 Kecamatan di daratan dan 8 di Kepulauan. Sumenep juga memiliki sebanyak 134 Pulau. 48 Pulau tidak berpenghuni, sisanya berpenghuni.
Bahkan Sumenep tidak hanya memiliki banyak pulau. Melainkan juga banyak kekayaan alam yang belum tentu ada di wilayah lain. Salah satu satunya, Batu Canggah yang lokasinya ada di Pulau oksigen Giliyang, Kecamatan Dungkek, Sumenep.
Pulau Giliyang itu memiliki kadar oksigen terbaik kedua di dunia setelah Laut mati Yordania. Titik lokasi oksigen ada di Desa Bancamara, Giliyang. Sekitar 4 kilometer ke arah timur dari dermaga Bancamara.
Salah seorang pengunjung asal Malang, Nia mengatakan bahwa jika datang ke Sumenep, tetapi belum menikmati wisata alam Batu Canggah rasanya kurang sempurna.
Bagaimana tidak, kata Nia, ketika melihat ciptaan tuhan yang ada di Sumenep ini berasa syurga dunia.
Ditambah dengan pemandangan laut lepas yang berpapasan dengan wisata Batu Canggah. Tasanya sangat sempurna. Rasanya, bakal mendapstkan tiga kali lipat kenikmatan.
Pertama, menikmati udara yang sangat segar, melihat dan mengabadikan momen di wisata Batu Canggah dan melihat suasana pemandangan laut lepas yang berada diatas permukaan laut.
“Pokoknya kalau ke Sumenep, tetapi belum ke Pulau Oksigen, rasanya kurang sempurna. Bahkan rugi,” kata Nia.
Pihaknya mengaku baru pertama kali ke Sumenep dan sengaja berlibur untuk menikmati wisata dengan ukiran batu alam ini.
“Saya memang pertama ke wisata ini. Tetapi ingin berlama-lama disini. Udaranya enak, pemandangannya bagus dan banyak kelebihanya deh Sumenep ini,” ujarnya.
Apalagi, di Pulau Giliyang tak hanya ada wisata Batu Canggah. Melainkan ada beberapa tempat wisata yang belum dinikmati oleh wisatawan. Padahal, sudah dikunjungi banyak orang.
Wisata itu, Fosil Paus, Goa Maha Karya dan Pantai Ropet. Tiga destinasi wisata ini searah dengan Batu Canggah. Dekat dan tidak memerlukan perjalanan jauh menuju tiga wisata ini setelah Batu Canggah.
Dan bagi wisatawan yang ingin bermalam di Giliyang, tidak perlu kwatir mencari tempat penginapan. Disana sudah ada Homestay milik Pemkab Sumenep, juga ada Homestay baru milik anggota DPRD Sumenep Masdawi yang lokasinya sangat berdekatan.
Homestay milik Pemkab yang bernuansa keraton yang apik dan estetik itu ada dua kamar. Masing-masing kmar berukuran 7×6 meter. Satu kamar maksimal diisi 10 orang sudah siap menyambut wisatawan.
Sedangkan yang milik anggota DPRD yang bernuansa rumah adat itu bisa dinikmati pengunjung pada ahir Mei 2023 ini. Semua Homestay dipatok harga murah. (*)