Pekaaksara.com, Sumenep – Salah satu penyumbang nilai investasi di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur dari sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
Hal itu berdasarkan data di Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja (DPMPTSP-Naker) setempat.
“Total yang disumbangkan dari sektor UMKM sebanyak 95 persen. Sisanya sektor lain,” terang Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja (DPMPTSP-Naker) Sumenep, Abd. Rahman
Dia memaparkan, investasi yang telah disumbangkan dari sektor tersebut sepanjang Tahun 2022 sebanyak 1,8 Triliun. Naik daripada tahun 2021 yang mencapai Rp480 miliar.
Hal itu juga dibuktikan dengan dikeluarkannya Nomor Induk Berusaha (NIB) pada sebanyak 6.575 di Tahun 2022. Rinciannya, 6.246 sektor UMKM dan sisanya yakni 329 sektor lain.
Menurut Rahman, peningkatan investasi di kabupaten paling timur di Pulau Madura itu terjadi, salah satunya, karena Pemkab Sumenep memang mempermudah sistem perizinan bagi warga yang hendak membuka usaha di wilayah itu.
Di Tahun 2022 saja, ada sebanyak 61 unit toko waralaba baru di Sumenep.
Rinciannya, sebanyak 27 unit Indomaret, 16 unit Alfamart, lalu sebanyak empat unit Toko Swalayan Sidogiri, dan sebanyak 14 unit usaha toko modern lokal.
“Semoga kedepan, investasi di Sumenep terus mengalami peningkatan yang semakin baik,” pungkasnya. (Red)