SUMENEP, pekaaksara.com – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)dr. Moh. Anwar, Sumenep, Madura, Jawa Timur, tidak pernah kehabisan cara untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat Sumenep.
Pemandangan baru, pihak Rumah Sakit memberikan edukasi kesehatan gigi kepada para pengunjung yang sedang menunggu antrean di loby poli gigi.
“Sembari menunggu antrean, pengunjung kita beri edukasi kesehatan gigi biar mengetahui tata cara mengenal dan mengatasi permasalahan pada gigi,” tutur Direktur RSUD dr. Moh. Anwar Sumenep Erliyati, Selasa (20/06/2023).
Erly menjelaskan, menjaga kesehatan gigi dan mulut sangat penting bagi siapapun. Sebab, kata dia, gigi merupakan salah satu komponen penting pada tubuh manusia. Ketika gigi bermasalah, akan mengalami kesulitan berbicara, makan dan aktivitas sehari-hati terganggu.
“Jangan abaikan kesehatan gigi dan mulut, agar kuman tidak bersarang di dalam rongga mulut yang mengakibatkan kerusakan pada gigi,” terangnya.
Kerusakan pada gigi disebabkan oleh beberapa faktor. Diantaranya, berawal dari sisa-sisa makanan yang dibiarkan begitu saja, sehingga terjadi pembusukan dan kuman yang ada di rongga mulut Lactobacillus acidophillus mengubah sisa makanan menjadi asam.
Selain efek yang ditimbulkan kuman, juga terdapat bakteri yang menyebabkan kerusakan gigi yaitu Streptococcus mutans.
“Bakteri itu dapat menyebabkan infeksi pada jaringan gusi sehingga bisa masuk ke aliran darah yang dapat berakibat lanjut menyebabkan peradangan di bagian tubuh lain, seperti ginjal, persendian, sakit kepala yang berkepanjangan dan organ tubuh lainnya,” jelasnya.
Oleh karena itu, pihaknya berpesan agar masyarakat selalu menjaga kesehatan gigi dan mulut. Bisa dengan melakukan sikat gigi setiap saat, membersihkan sisa makanan dalam mulut dan konsultasi ke dokter apabila mengalami sakit gigi agar ditangani dengan cepat sebelum gigi berlubang.
Edukasi yang diberikan pihak rumah sakit kepada para pengunjung berlangsung lancar. Para pengunjung mendengarkannya secara seksama dan fokus.
“Edukasi seperti ini sangat bagus. Apalagi entre, masyarakat bisa menangkap ilmu yang sebelumnya tidak diketahui,” ujar salah satu pengunjung Hayat. (*)