Jelajah Wisata Giliyang Bareng Orang Tersayang

Pekaaksara

Pengunjung wisata Batu Canggah Pulau Giliyang (Foto:pekaaksara.com)

SUMENEP, pekaaksara.comUntuk menenangkan pikiran usai beraktivitas adalah dengan cara menyinggahi tempat wisata. Baik wisata alam maupun wisata lainnya. Wisata merupakan tempat favorit bagi banyak kalangan.

Wisata alam mana yang cocok untuk disinggahi, salah satunya adalah pulau oksigen yang berlokasi di Pulau Giliyang, Sumenep, Madura, Jawa Timur.

Pulau yang memiliki kadar oksigen terbaik ke dua di dunia setelah Yordania itu menyuguhkan banyak pemandangan yang apik dan belum dimiliki wilayah lainnya.

Bahkan, wisata itu akan ditempati kegiatan besar berupa ‘Oxygen Sunmori Funbike 2023’ yang sengaja diselenggarakan oleh Pemkab Sumenep untuk memanjakan wisatawan dari berbagai wilayah, termasuk di dunia.

Agenda luar biasa tersebut dijadwalkan dua hari. Terhitung sejak tanggal 29-30 Juli 2023 dan akan dimeriahkan oleh 50 persen offroad. Juga berbagai penampilan spektakuler ikut memeriahkan.

Bupati Sumenep Achmad Fauzi mengungkapkan, kegiatan itu serangkaian kegiatan kalender event Sumenep 2023.

Sengaja digelar, untuk memanjakan wisatawan yang hendak berlibur ke Kabupaten ujung timur Pulau Madura ini. “Kegiatannya akan meriah,” ucap Fauzi kepada pekaaksara.com, Minggu (09/07/2023).

Di Giliyang, ungkap Fauzi, banyak sejuta potensi yang nantinya bisa dinikmati oleh banyak orang.

Wisata unggulannya, oksigen, batu canggah, gua mahakarya, fosil ikan paus, pantai ropet dan banyak lagi lainnya.

Kelebihan lainnya, ketika pengunjung menginap di pulau yang berdekatan dengan Pulau Sapudi itu akan merasakan sesuatu yang berbeda. Sebut saja, merasakan kebugaran.

“Pasti pengunjung betah di tempat itu. Suasananya sejuk, badan terasa bugar,” tutur politisi PDI Perjuangan ini.

Sudah banyak yang membuktikannya. Pengunjung merasa betah. Pembuktian lainnya, penduduk di pulau tersebut mencapai usia panjang dan masih sehat bugar.

“Pulau Giliyang juga dikenal dengan wisata kesehatan,” katanya.

Kadar oksigen di Giliyang dalam kondisi normal yaitu sebesar 20,9 persen berdasarkan hasil analisa yang dilakukan oleh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) pada tahun 2006 lalu.

“Tunggu apalagi, yuk jelajah wisata Giliyang bareng irang tersayang,” pungkas Fauzi.

Salah seorang pengunjung asal Malang, Nia mengatakan bahwa wisata alam di Pulau Giliyang merupakan keindahan berasa syurga dunia.

Apalagi, kata Nia, ketika berkunjung ke Batu Canggah yang disuguhi pemandangan laut lepas kenikmatannya terasa meningkat tiga kali lipat.

“Mulai masuk ke lokasi Giliyang, udara segarnya langsung terasa. Apalagi keliling ya, semakin sangat terasa oksigennya,” ucapnya. (*)

Baca Juga

Tinggalkan komentar

PASANG IKLAN DI SINI