SUMENEP, pekaaksara.com – Bantuan program guru ngaji yang dikucurkan Bupati Sumenep Achmad Fauzi, sangat dirasakan oleh masyarakat.
Salah satu penerima bantuan program tersebut Muhammad Hasan Basri mengatakan bahwa, bantuan bagi guru ngaji itu merupakan perilaku yang mulia.
Juga, kata dia, merupakan bentuk kepedulian Bupati Fauzi terhadap guru ngaji yang bagi guru agama telah mendidik anak secara istikamah, sehingga memberantas buta aksara khususnya bahasa Arab.
“Benar-benar dirasakan oleh saya pribadi sebagai penerima bantuan itu,” ucapnya, Minggu (09/07/2023).
Pihaknya mengucapkan banyak terimakasih kepada Bupati Achmad Fauzi yang telah dan terus peduli kepada guru ngaji di Sumenep.
“Semoga barokah,” ucapnya.
Diketahui, Bupati Sumenep Achmad Fauzi tidak pernah melupakan jasa para guru ngaji. Buktinya, dia terus memberikan perhatian serius terhadap guru ngaji di Kabupaten Sumenep, Madura.
Sejak menjabat sebagai Bupati Sumenep, Achmad Fauzi sudah mengucurkan dana untuk membantu guru ngaji sebesar Rp6,7 miliar.
Rinciannya, pada tahun 2021, Pemkab Sumenep mgnalokasikan anggaran Rp1,9 miliar untuk 1.660 guru ngaji. Dengan masing-masing guru ngaji mendapat Rp1,2 juta.
Meningkat di tahun 2022 menjadi Rp2,4 miliar untuk 2.017 guru ngaji. Dan di tahun 2023 kembali dianggarkan untuk membantu guru ngaji dengan jumlah anggaran Rp2,4 miliar bagi 2.025 guru ngaji.
bantuan tersebut dikucurkan merupakan bentuk kepeduliannya terhadap mereka yang telah mendidik anak secara istikamah, sehingga memberantas buta aksara khususnya bahasa Arab.
Tidak hanya itu, Bupati Fauzi menyebutnya bahwa guru ngaji seorang pahlawan yang berperan menjaga moralitas masyarakat.
“Para guru ngaji harus kita pedulikan. Karena mereka adalah orang yang membentuk moralitas tinggi bagi anak bangsa, khususnya di Sumenep,” tutur Politisi PDI Perjuangan. (*)