Anggota DPRD Sumenep Fraksi PPP Minta Pemkab Hadir ditengah Persoalan Gersik Putih

Pekaaksara

Anggota DPRD Sumenep Fraksi PPP

SUMENEP, pekaaksara.com – Anggota DPRD Sumenep Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Syaiful Bari meminta Pemkab setempat hadir untuk menyelesaikan persoalan di Desa Gersik Putih.

“Pemkab harus hadir ditengah masyarakat Desa Gersik Putih untuk menyelesaikan persoalan yang ada. Kasian masyarakat,” tegasnya, Selasa (11/07/2023).

Menurut Syaiful Bari, persoalan itu sangat mencekam di masyarakat. Oleh karena itu, kehadiran pemerintah untuk menjadi penengah sangat dibutuhkan.

“Ketika pemkab hadir, bisa teratasi dengan cepat dan tidak ada yang dirugikan,” katanya.

Sebelumnya, warga Desa Gersik Putih, Kecamatan Gapura, rela bertahan di lahan demi mempertahankan lingkungan agar tidak dirusak oleh orang yang tidak bertanggungjawab.

Lahan tersebut merupakan laut yang rencananya digarap tambak garam oleh investor dengan Kepala Desa Gersik Putih Mohab sebelumnya.

Rencana tersebut mendapat penolakan dari warga setempat karena dinilai akan merusak lingkungan dan mengancam ekosistem laut.

Penolakan warga pun membuahkan hasil yang baik dan tidak ada aktivitas tambak garam di lokasi itu. Suasana kembali tenang seperti sedia kala.

Namun, masyarakat Gersik Putih kembali dicemaskan dengan adanya rencana aktivitas tambak garam di lahan itu yang diduga diinisiasi oleh Lembaga Bantuan Hukum (LBH) FORpKOT.

“Penggarapan itu pada Selasa 04 Juli 2023 sekitar pukul 15.00 WIB,” ujar salah satu warga setempat Yono Wirawan, Kamis (07/07/2023). (*)

“Pemkab harus hadir ditengah masyarakat Desa Gersik Putih untuk menyelesaikan persoalan yang ada. Kasian masyarakat,” tegasnya, Selasa (11/07/2023).

Menurut Syaiful Bari, persoalan itu sangat mencekam di masyarakat. Oleh karena itu, kehadiran pemerintah untuk menjadi penengah sangat dibutuhkan.

“Ketika pemkab hadir, bisa teratasi dengan cepat dan tidak ada yang dirugikan,” katanya.

Baca Juga : Dua Malam Warga Gersik Putih Bertahan Demi Lingkungan

Sebelumnya, warga Desa Gersik Putih, Kecamatan Gapura, rela bertahan di lahan demi mempertahankan lingkungan agar tidak dirusak oleh orang yang tidak bertanggungjawab.

Lahan tersebut merupakan laut yang rencananya digarap tambak garam oleh investor dengan Kepala Desa Gersik Putih Mohab sebelumnya.

Rencana tersebut mendapat penolakan dari warga setempat karena dinilai akan merusak lingkungan dan mengancam ekosistem laut.

Penolakan warga pun membuahkan hasil yang baik dan tidak ada aktivitas tambak garam di lokasi itu. Suasana kembali tenang seperti sedia kala.

Namun, masyarakat Gersik Putih kembali dicemaskan dengan adanya rencana aktivitas tambak garam di lahan itu yang diduga diinisiasi oleh Lembaga Bantuan Hukum (LBH) FORpKOT.

“Penggarapan itu pada Selasa 04 Juli 2023 sekitar pukul 15.00 WIB,” ujar salah satu warga setempat Yono Wirawan, Kamis (07/07/2023). (*)

Baca Juga

Tinggalkan komentar

PASANG IKLAN DI SINI