SUMENEP, pekaaksara.com – Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo mengatakan, ekonomi hijau (Green Economy) menjadi perekonomian yang cukup besar di tahun depan.
Oleh karena itu, politisi PDI Perjuangan itu akan terus mengupayakan konsep bagus tersebut diterapkan secara nyata di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.
Green Economy gencar dikumandangkan. Hal itu bukan tanpa sebab. Pasalnya seluruh dunia mulai mengembangkan perekonomian hijau yang juga berdampak baik bagi lingkungan di masa depan.
“Kita akan terus berupaya menerapkan green economy di Kabupaten yang kita cintai ini meskipun terkadang tanpa dicintai,” tuturnya, Senin, 09/10/2023).
Apalagi menurut Bupati Fauzi, green economy sangat tepat jika benar-benar diterapkan di Sumenep karena Sumenep adalah satu daerah yang mempunyai lingkungan tropis sehingga dapat memeperoleh manfaat yang cukup besar dari itu.
“Oleh sebab itu transformasi terbarukan harus dimulai. Perlu diperkuat agar bisa bersaing dengan dunia global,” ucapnya.
Dirinya menekankan, pertumbuhan ekonomi di Sumenep harus inklusif, dan menjadi bagian penting bagi penyelesaian masalah pembangunan yang berkelanjutan.
Dengan demikian, ekonomi hijau (Green Economy) menjadi solusi yang selain dapat menjaga lingkungan dari polusi, jugameningkatkan kesejahteraan dan keadilan bagi masyarakat.
Semua itu bisa dicapai dengan baik. Salah satunya penerapan motor listrik di wilayah khususnya lingkungan perkotaan dan tempat wisata seperti pulau Giliyang kadar oksigen terbaik di dunia.
Ketika banyak masyarakat menggunakan sepeda listrik, terbebas dari polusi dan udara bagus terjaga. Kemudian, dapat menekan pengeluaran masyarakat yang salah satunya diakibatkan BBM.
Pihaknya pun akan mencoba menghadirkan kendaraan roda empat jenis becak berbasis listrik. Nantinya, dapat dipergunakan wisatawan menuju destinasi wisata.
Termasuk dengan penanaman bibit pohon mangrove di berbagai tempat untuk menjaga lingkungan dari polusi. “Jangan menunggu polusi, tapi harus menjaga. Artinya mengantisipasi lebih awal sangat bagus,” tukasnya. (*)