pekaaksara.com – Direktur Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia (JMI) Gus Islah Bahrawi mengatakan, gerakan Wahabi internasional didukung oleh aliran uang yang luar biasa.
Bahkan, kata Cak Islah, Kalau ada mualaf dari kalangan artis maka mereka ditawarkan dengan uang. Ilmu agama orang itu dibeli dengan uang. Uang itulah yang digulirkan untuk mengkafirkan kita semua.
“Saya bertanggung jawab dengan data ini. Saya tidak mau menyebutkan nama. Saya tidak menjelekkan mereka, tapi tolong jangan mengkafirkan orang yang berbeda,” tegasnya, Kamis (2/3) di Sumenep.
Menurutnya, jaringan terorisme itu dari Wahabi. Tetap, banyak yang mempercayai hal itu. Sebab, kata Cak Islah, mereka membuka jurusan melalui ustaz salafi yang ada di media.
“Produk akhirnya menjadi teroris. Karena mereka selalu diajarkan klaim kebenaran,” terangnya
Menurutnya, ada tiga kelompok yang ingin menghancurkan NU. Yakni Salafi Wahabi, Hizbut Tahrir dan Ikhwanul Muslimin.
Ikhwanul Muslimin adalah orang orang yang paling efektif memecah belah NU. Karena ubudiyah-nya sama. Cuma dipecah dari dalam. Kelompok inilah yang masuk ke lingkungan NU dan ingin menegakkan khilafah.
Padahal sambungnya, Kiai Hasyim Asyari mengatakan bahwa Pancasila adalah kesepakatan bersama. Sangat jelas.
Kepada Nahdliyyin Cak Islah berpesan agar terus mengawal dan mengader anak-perempuan yang ahli di bidang fiqh. Karena selama ini selalu menjadi kelas nomor dua.
Kalau dalam dunia terorisme, katanya, perempuan ini yang direktur karena perempuan dikenal loyal terhadap ideologi.
“Perempuan ini bisa berpura-pura seolah olah dia manusia tidak tahu apa apa padahal di dalamnya banyak bom,” ungkapnya
NU tidak pernah mengajarkan kepada warganya untuk mengkhianati bangsanya sendiri. Oleh karena itulah NU betul-betul menjadi pasak dari kebersamaan bangsa ini. (Red)