pekaaksara.com,Sumenep – Bupati Sumenep Achmad Fauzi diharapkan tidak maju di ke Pilgub Jawa Timur, Tahun 2024 mendatang.
Pasalnya, pria kelahiran Sumenep 21 Mei 1979 itu bukan tidak pantas menjadi pemimpin ditingkat Provinsi. Justru sangat cocok.
Sebab, pola pemikirannya dalam memajukan daerah sangat taktis dan tak perlu membutuhkan waktu lama.
Terbukti, sejak dua tahun menjabat, Politisi PDI Perjuangan itu sudah diganjar banyak penghargaan lantaran mampu meningkatkan Kabupaten Sumenep dari berbagai sektor. Pendidikan, ekonomi dan lainnya di Sumenep.
Kemudian, dalam waktu sekejap Bupati Fauzi mampu mengatasi persoalan krisis pangan di pulau Masalembu. Dia pun mampu menurunkan angka kemiskinan.
Tak hanya itu, dia yang salah satu pemimpin daerah di Madura yang terus memperjuangkan reaktivasi rel kereta api di Madura guna mempermudah masyarakat Madura dalam meningkatkan ekonomi.
Padahal sudah banyak berjasa, kenapa tidak diperbolehkan maju ke Pilgub Jatim, suami Nia Kurnia Fauzi itu merupakan sosok tokoh figur yang arif dan bijaksana.
Tidak memandang status, semuanya dilayani dengan sepenuh hati demi kenyamanan masyarakat di Madura, Sumenep pada khususnya.
Pola fikirnya yang jernih dan berinovasi tinggi itu menjadi salah satu penyebab tidak diperbolehkannya seorang Achmad Fauzi maju di Pilgub Jawa Timur pada tahun 2024 mendatang.
“Kami masih membutuhkan Achmad Fauzi untuk mempin Sumenep. Beliau sudah mampu membawa perubahan di Sumenep,” kata warga Sumenep Rafiqi
Hal senada dikatakan warga Kepulauan Sumenep Syarif. Dirinya menginginkan Achmad Fauzi tetap menjadi pemimpin di Sumenep.
Sebab, kata Syarif, ide dan gagasan seorang Achmad Fauzi masih diharapkan untuk lebih memajukan Kabupaten ini.
“Kepulauan masih menbutuhkan jenengan pak, tetaplah menjadi pemimpin di Sumenep. Untuk ke tingkat provinsi, setelah Sumenep benar-benar jaya,” tuturnya.
Diketahui, Lembaga Survei Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI) belum lama lalu merilis Achmad Fauzi meraup elektabilitas tertinggi saat diduetkan dengan nama Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, dibanding dengan nama-nama pasangan lain.
Dalam riset tersebut, duet Khofifah-Fauzi berada di urutan teratas dengan 41,3 persen. Disusul pasangan Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak-Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dengan 19,5 persen dan pasangan Wali Kota Pasuruan Saifullah Yusuf – Menpan RB Abdullah Azwar Anas dengan 15,7 persen. (Red)
