Festival Tanpangantanan Sumenep, Menumbuhkan Rasa Kecintaan Budaya Tradisional Sejak Dini

Pekaaksara

Tanpangantanan
Wabup Sumenep lepas peserta Tanpangantanan

SUMENEP, pekaaksara.com – Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sumenep, Madura, menggelar festival ‘Tan Pangantanan’ dengan melibatkan unsur lembaga pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK) sampai Sekolah Dasar (SD) se kota keris, Sabtu (25/5/2024).

Ada 18 peserta khusus SD dan 18 TK. Acara tersebut merupakan serangkaian Sumenep Calendar of Event 2024.

Setiap regu menampilkan tema kekayaan baju pengantin khas Sumenep. Setiap regu diarak layaknya pasangan pengantin baru dari depan Rumah Dinas (Rumdis) Bupati finish Labang Mesem sambil menyanyikan lagu ‘Dhe’ Nondhe’ Ni’ Nang’ diiringi rombongannya.

Pagelaran ini, Wakil Bupati Sumenep Dewi Khalifah mengatakan bahwa, memang seharusnya terus dilaksanakan. Selain untuk meramaikan event, tujuan utamanya adalah untuk mengenalkan kekayaan budaya tradisional Sumenep sejak dini.

“Bagi saya sangat penting, anak-anak dipupuk sejak dini untuk mengenal kekayaan budaya tradisional sendiri,” kata Dewi Khalifah.

“Dengan ini, anak-anak bisa berfikir bahwa dahulu dalam merayakan acara pengantin ya seperti ini. Dan bisa dijadikan refrensi kelak setelah tiba waktunya berkeluarga,” jelas dia.

Wabup menyampaikan, tanpangantanan ini memiliki arti tersendiri didalamnya. Seperti lagu ‘Dhe’ Nondhe’ Ni’ Nang’ yang artinya adalah dituntut untuk selalu menghormati orang yang lebih tua.

Kepala Disdik Sumenep Agus Dwi Saputra mengungkapkan, festival tan pangantanan menjadi rutinitas setiap tahun yang bekerja sama dengan berbagai elemen didalamnya.

Dia merasa kagum saat melihat anak TK sampai SD memperagakan prosesi pengantin dengan hiasan budaya tradisional Sumenep.

Dia pun puas karena antusias peserta sangat terasa. “Senang sekali melihat mereka (peserta.red) kompak beriringan melaksanakan kewajibannya dengan sempurna,” ungkap Agus Dwi Saputra (*)

Baca Juga

Tinggalkan komentar

PASANG IKLAN DI SINI