SUMENEP, pekaaksara.com – Universal Health Coverage (UHC) di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, mencapai angka 99,73 persen pada 1 Februari 2025.
Program UHC ini pertama kali diluncurkan oleh Pemkab Sumenep pada tahun 2022, bertepatan dengan peringatan Hari Jadi ke-753 Sumenep dan prosesi Arya Wiraraja.
Kepala Dinkes P2KB Sumenep, Ellya Fardasah, menyampaikan bahwa capaian ini setara dengan 1.137.864 orang terdaftar dari total 1.140.957 penduduk yang menjadi peserta UHC.
Angka ini menunjukkan kesuksesan signifikan program tersebut dalam memberikan layanan kesehatan bagi seluruh masyarakat Sumenep, baik yang berada di daratan maupun di kepulauan.
“UHC sangat dirasakan manfaatnya, terutama oleh warga kurang mampu. Kami mengapresiasi, hampir seluruh masyarakat Sumenep sudah terdaftar dalam program ini,” ungkap Ellya pada Selasa (11/2/2025).
Ellya juga menekankan pentingnya edukasi kepada masyarakat agar rutin memeriksakan kesehatan di fasilitas kesehatan terdekat, seperti Puskesmas atau Rumah Sakit, tanpa perlu khawatir tentang biaya.
“Manfaatkan fasilitas kesehatan dengan baik, karena ini adalah wujud perhatian pemerintah terhadap kesejahteraan masyarakat. Bupati Fauzi juga terus hadir untuk memastikan masyarakat Sumenep sehat,” tambahnya.
Tak hanya UHC, pemerintah juga tengah meluncurkan program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) yang kini sudah diterapkan di Sumenep. Meskipun berbeda dari UHC, program ini tetap bertujuan untuk menjaga kesehatan masyarakat melalui deteksi dini penyakit, terutama bagi mereka yang belum merasakan sakit.
“Baik UHC maupun PKG, keduanya gratis. Meski berbeda, keduanya memiliki tujuan yang sama, yakni meningkatkan kesehatan masyarakat,” tegas Ellya.
PKG menargetkan tiga kelompok utama. Balita untuk pemeriksaan tumbuh kembang, dewasa untuk deteksi penyakit seperti diabetes, hipertensi, kanker, dan gangguan jantung, serta lansia untuk pemeriksaan terkait masalah jantung dan tekanan darah.
Masyarakat juga dianjurkan untuk mengunduh aplikasi Satu Sehat untuk mempermudah akses layanan kesehatan. Bagi yang kurang familiar dengan teknologi, petugas kesehatan siap membantu dalam pendaftaran dan penggunaan aplikasi tersebut. (*)