SUMENEP, Pekaaksara.com – Setelah sempat melaksanakan pembelajaran daring pada 1 September lalu, dua sekolah di Sumenep, SMAN 1 Sumenep dan SMKN 1 Sumenep, kini telah kembali sepenuhnya ke sistem pembelajaran tatap muka.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Jawa Timur Wilayah Sumenep, Budi Sulistyo, mengatakan keputusan tersebut diambil setelah mempertimbangkan situasi wilayah yang dinilai aman dan kondusif.
“Pada 29 Agustus kami keluarkan edaran bahwa KBM bisa dilakukan secara daring maupun luring, tergantung kondisi masing-masing sekolah. Tapi hanya dua sekolah yang sempat daring pada 1 September. Sejak 2 September semuanya kembali tatap muka,” ujar Budi, Senin (8/9).
Dia menambahkan, pelaksanaan pembelajaran berjalan lancar tanpa kendala berarti. Berdasarkan laporan harian dari wali kelas, tingkat kehadiran siswa di berbagai sekolah terpantau normal.
“Misalnya di SMAN 1 Lenteng, dari total 180 siswa, hanya tiga yang izin dan lima sakit. Tidak ada yang alfa. Sekolah swasta juga menunjukkan kehadiran yang baik,” jelasnya.
Terkait isu dugaan keterlibatan pelajar dalam aksi demonstrasi beberapa waktu lalu, pihaknya memastikan tidak ada siswa SMA di wilayah Sumenep yang terlibat.
“Kami terus berkoordinasi dengan kepolisian dan intelijen. Alhamdulillah, sampai saat ini tidak ada indikasi keterlibatan siswa,” tegas Budi.
Dia juga mengimbau pihak sekolah agar terus memantau kondisi psikologis siswa dan rutin menggelar kegiatan pembinaan karakter.
“Kami dorong agar sekolah mengadakan apel, upacara, dan kegiatan positif lainnya. Jika perlu, libatkan TNI atau Polri agar pembinaan lebih maksimal,” pungkasnya. (*)
(Iqb/pekaaksara.com)