SUMENEP, pekaaksara.com – SKK Migas bersama Husky-CNOOC Madura Limited (HCML) kembali menghadirkan Festival Pesisir, hajatan budaya tahunan yang telah memasuki tahun keempat.
Tahun ini, Festival Pesisir 4 akan digelar pada 6 Desember 2026 di Pulau Giligenting, Sumenep, dengan mengusung tema “Lengghi” Ekspresi Budaya Giligenting.
70 talenta lokal siap unjuk eksotisme budaya
berbeda dari penyelenggaraan sebelumnya. Tahun ini, didominasi talent lokal dari Giligenting.
“Kurang lebih 70 warga Pulau Giligenting akan tampil di Festival Pesisir 4,” ungkap Direktur Tabun Edu Culture, Kiai Turmidzi Djaka, selaku penanggung jawab event, Selasa (18/11/25).
Ia menjelaskan, tema Lengghi diambil dari nama bagian depan perahu tradisional masyarakat Giligenting.
“Lengghi adalah simbol keterbukaan masyarakat Giligenting kepada para tamu,” jelas pria yang akrab disapa Ki Turmidzi itu.
Sinergi Perusahaan, Pemerintah & Masyarakat
Manager Regional Office and Relation HCML, Hamim Tohari, menegaskan bahwa Festival Pesisir adalah bentuk nyata kolaborasi antara perusahaan, masyarakat, pemerintah, dan pelaku ekonomi di wilayah terdampak operasi migas.
“Setiap tahun event ini selalu dievaluasi dan diperbaiki agar dampaknya semakin besar. Keterlibatan masyarakat lokal membuktikan keseriusan Festival Pesisir dalam mengangkat potensi daerah,” tuturnya.
Hamim juga menyampaikan apresiasi kepada masyarakat dan Pemkab Sumenep. “Kami sangat berterima kasih atas dukungan penuh masyarakat, pegiat seni, dan Pemkab Sumenep,” ujarnya.
Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, menyatakan dukungan penuh terhadap Festival Pesisir 4. Menurutnya, festival ini merupakan momentum penting untuk menggerakkan ekonomi pesisir serta memperkuat posisi Giligenting sebagai salah satu destinasi wisata unggulan.
“Festival Pesisir adalah momentum tepat untuk memperkuat identitas daerah dan membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat. Kami ingin event ini terus bertumbuh dan membawa dampak nyata bagi kesejahteraan warga,” tegasnya.
Bupati juga menekankan pentingnya keterlibatan UMKM lokal. “Kehadiran UMKM adalah penggerak ekonomi selama festival berlangsung, apalagi dengan meningkatnya kunjungan wisatawan,” ujarnya.
Kepala SKK Migas Jabanusa, Anggono Mahendrawan, turut memberikan apresiasi atas konsistensi HCML menyelenggarakan Festival Pesisir.
“SKK Migas sangat mengapresiasi langkah HCML dalam mendukung kelestarian budaya lokal sebagai bagian dari tanggung jawab sosial di wilayah operasi hulu migas Madura,” pungkasnya (*)


