Homestay Giliyang Sumenep Fasilitas Penginapan Nuansa Keraton, Apik dan Estetik

Pekaaksara

pekaaksara.com, SumenepKabupaten Sumenep dikenal sebagai sebuah daerah yang memiliki ratusan pulau. Maka tak heran, jika potensi wisata yang menjadi unggulan adalah objek pantai dan pulaunya.

Salah satu yang menjadi favorit para wisatawan adalah Pulau Giliyang. Sebuah lokasi yang dinobatkan sebagai pulau dengan oksigen terbaik nomor dua di dunia, karena kadarnya sendiri mencapai hingga 20,9 persen.

Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep menetapkan pulau ini dengan julukan Pulau Oksigen.

Tak hanya menawarkan pesona alam yang indah dan kadar oksigen tinggi, pulau yang masuk dalam Kecamatan Dungkek, Sumenep ini juga memiliki sebuah homestay dengan gaya klasik ala keraton zaman dahulu.

Homestay Giliyang yang berada di Desa Ban Raas, menjadi salah satu lokasi tujuan bagi para wisatawan dari berbagai daerah, baik lokal maupun luar Sumenep, yang ingin berlibur dan menginap di Pulau Oksigen.

Homestay Giliyang memiliki dua bangunan dengan ukiran pintu dan jendela bergaya khas Kota Keris, dengan nuansa warna coklat tua yang semakin menambah kesan klasiknya.

Sementara untuk dindingnya sendiri, masih dibiarkan berwarna putih polos dengan motif bata yang dibuat menonjol. Sehingga, meski sederhana namun bangunan yang memiliki luas sekitar 6 x 7 meter itu, terlihat semakin unik dan tidak membosankan.

Satu bangunan homestay dilengkapi dengan fasilitas kasur spring bed dan kamar mandi, serta satu area luas yang dapat dijadikan tempat untuk bersantai.

Sementara di area pekarangan Homestay Giliyang menyediakan sebuah padepokan dan gazebo yang memiliki warna senada dengan bangunan kamarnya.

Lokasi homestay ini sangat cocok sekali untuk menikmati sore, sambil menyaksikan penampakan indahnya matahari terbenam di laut bagian barat dan semakin dipercantik dengan puluhan perahu nelayan yang berjejer rapi selepas bibir pantai hingga ke tengah lautan.

Sekertaris Desa Ban Raas Kahor menjelaskan, Homestay Giliyang sebelumnya ramai dikunjungi oleh wisatawan. Namun, sejak pandemi Covid-19 pengunjung mulai berkurang dan berlanjut hingga saat ini.

Kendati demikian, Kahor selaku pihak yang diberikan tanggungjawab untuk mengelola Homestay Giliyang menyampaikan, meski tidak banyak pengunjung, namun perawatan masih selalu dilakukan, demi menjaga kondisi dan kebersihan homestay.

“Tetap kami jaga dan bersihkan setiap hari, karena banyak daun-daun yang berjatuhan,” jelasnya, saat berbincang-bincang dengan sejumlah Wartawan Sumenep yang sedang berkunjung.

Jadi bagi anda yang ingin menghabiskan waktu luang, baik bersama keluarga, pasangan atau sahabat terdekat di Pulau Giliyang bisa menjadikan Homestay Giliyang sebagai tempat untuk menginap. Karena selain nuansanya bangunan yang klasik, keamanan di homestay juga telah terjamin. (*)

Baca Juga

Tinggalkan komentar

PASANG IKLAN DI SINI