SUMENEP, pekaaksara.com – Destinasi wisata oksigen pulau Giliyang Sumenep, Madura, Jawa Timur, disebut-sebut menjadi primadona di dunia.
Kepala Dinas Kebudayaan, Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Sumenep Mohammad Iksan mengatakan, Giliyang menjadi primadona di dunia karena menyuguhkan wisata kesehatan dengan kadar oksigen terbaik ke dua di dunia dengan mencapai 20,9 persen setelah Yordania.
Giliyang menjadi pulau oksigen terbaik di dunia karena ada sirkulasi atau perputaran udara di atas Giliyang. Sehingga udaranya segar. Kalau malam hari, ada filterisasi udara di Gili Iyang, karena bumi GIliyang berongga.
Indikator lainnya adalah, banyak orang yang berusia lanjut diatas 100 tahun masih tetap sehat bugar dan beraktivitas seperti kaum muda.
Juga, oksigen terbaik tidak ada di semua wilayah. Hanya di Giliyang yang menjadi acuan di dunia setelah Yordania.
Ditambah dengan pemandangan hamparan laut lepas yang indah seluas mata memandang. Pemandangan itu bisa dirasakan saat berada diatas batu canggah. Laut itu melambai-lambai seolah ingin bercengkrama bersama alam.
Bagi para wisatawan yang jauh dan hendak bermalam di pulau Giliyang tidak perlu kwatir untuk mencari tempat penginapan. Sebab, sudah tersedia homestay dengan bangunan bernuansa Keraton, ditambah dengan fasilitas yang memadai.
Giliyang merupakan bagian dari Kecamatan Dungkek. Pulau ini diyakini mulai dihuni sejak masa pemerintahan Sultan Abdurrahman (1811-1854).
Giliyang ditetapkan sebagai wilayah dengan kadar oksigen terbaik dua di dunia berawal pada belasan
tahun silam, tim dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) menemukan jika kandungan oksigen di pulau Giliyang mencapai 20,9 persen dengan LEL (Level Explosif Limit) 0,5 persen.
Temuan itu ternyata menarik banyak wisatawan dan peneliti untuk mendatangi pulau kecil tersebut. Tak ayal, turis dari dalam negeri dan mancanegara pun menyerbu pulau mini dengan penduduk kurang lebih 4.500 jiwa dengan luas 7 kilometer itu.
Untuk sampai ke Giliyang, pengunjung harus melalui perjalanan sekitar 30 menit menggunakan perahu dari pelabuhan Dungkek.
Sampai di Pulau Giliyang, berjalan ke arah timur dengan jarak tempuh sekitar 5 menit untuk sampai di titik oksigen.
Di Giliyang juga banyak potensi alam yang indah. Seperti batu canggah, pantai ropet dan gunung mahakarya. (*)