SUMENEP, pekaaksara.com – Prosesi Arya Wiraraja yang ditampilkan setiap momentum Hari Jadi Sumenep, Madura, Jawa Timur, berlangsung meriah.
Prosesi Arya Wiraraja pada Hari Jadi ke-754 Sumenep ini, pertama kalinya terselenggara di kota tua Kalianget. Masyarakat Sumenep berbondong-bondong menyaksikannya.
BACA JUGA : Kirab Budaya Hari Jadi ke-754 Sumenep di Kota Tua Kalianget
Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo mengatakan, prosesi arya wiraja kali ini sengaja digelar di kota tua kalianget bukan tanpa alasan. Melainkan, memperhatikan beberapa hal.
Kalianget merupakan wilayah yang tertua di Kabupaten Sumenep. Kota tua tersebut memiliki banyak sejarah yang tidak bisa dilupakan oleh seluruh masyarakat Sumenep.
Kalianget dibangun sejak masa kejayaan Sumenep pada tahun 1705 era VOC (Vereenigede Ostindische Compagnie).
Di kota ini, banyak peninggalan sejarah yang sampai saat ini masih tetap kokoh dan bahkan kerap dikunjungi wisatawan, baik luar daerah maupun Mancanegara.
Seperti pelabuhan, benteng kalimook, bangunan tua, monumen lokomotif kereta api, monumen kemerdekaan bahkan saksi pertama dalam pembuatan garam.
“Ini salah satu alasan kenapa kita gelar prosesi Arya Wiraraja di Kota Kalianget,” terangnya.
BACA JUGA : Berbagai Tarian Tradisional Meriahkan Hari Jadi ke-754 Sumenep di Kalianget
Pihaknya mengajak seluruh masyarakat Sumenep agar jangan sekali-kali melupakan sejarah, sebagaimana yang diungkapkan Presiden RI pertama, Soekarno.
“Kita tidak boleh melupakan sejarah sedikitpun. Karena sejarah membuat kita semangat dalam menjaga dan merawat daerah yang kita cinta ini,” ujarnya.
Cak Fauzi sapaan akrabnya pun mengenalkan sejarah tersebut kepada seluruh undangan yang hadir. Termasuk kepada Kepala Daerah se Jawa Timur yang hadir secara langsung maupun yang diwakili.
Menurutnya, penting terus digaungkan karena memang tempat ini sangat bernilai sejarah yang sampai saat ini terus menjadi sebuah kebanggaan bagi warga indonesia. (*)