Ketua Saudagar Madura Nilai Pemda di Madura Gagal Kembangkan UMKM

Pekaaksara

Ketua Saudagara Madura Akhmad Ma’ruf Maulana (foto:istimewa)

pekaaksara.com,Sumenep – Ketua Umum Saudagar Madura Akhmad Ma’ruf Maulana menilai bahwa, Pemerintah Daerah di Madura gagal membina dan mengembangkan potensi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di wilayahnya masing-masing.

Menurut Akhmad Ma’ruf, hal itu berangkat dari realitas di lapangan, bahwa tidak semua produk unggulan UMKM dari masing-masing Wilayahnya, terkenal dan tampil di kancah nasional. Kecuali batik.

Kalaupun ada, kata dia, produk dari Madura masih belum semuanya menjadi pilihan utama di masyarakat, baik warga lokal sendiri, regional, nasional hingga internasional. Padahal produk lokal.

Seharusnya, kata Ma’ruf, produk unggulan yang ada di masing-masing wilayah di Madura tanpa terkecuali harus mampu dikenalkan dan di branding. “Jangan hanya fokus pada satu keunggulan. Kelebihan milik masyarakat yang lain tertinggal. Kasian,” terangnya, Selasa (28/3) saat ditemui di kediamannya.

Hal itu, lanjut pengusaha sukses di Indonesia ini, kegagalan itu tidak luput dari kurangnya kreatifitas pemerintah dalam mengeksplor potensi yang dimiliki oleh masing-masing daerah.

Padahal menurutnya, Madura merupakan sebuah daerah yang kaya akan berbagai potensi, mulai dari budaya, kesenian, hasil pertanian, sektor kelautan, hingga banyak yang lainnya yang dapat dikembangkan untuk menciptakan ikon yang lebih dikenal oleh dunia.

Pemerintah daerah di Madura, harusnya dapat melakukan branding semua produk-produk UMKM. Sehingga benar-benar bisa menjadi pilihan pertama, bagi para konsumen.

“Misalnya, jamu madura dulu dikenal. Sekarang sudah punah. Padahal ini keunggulan luar biasa yang di masing-masing Daerah punya dan menyehatkan,”jelasnya

Dia menyarankan agar selain membina para pelaku UMKM untuk menghasilkan produk dengan kualitas bagus, pemerintah daerah, juga harus mampu mengajak masyarakat untuk meningkatkan minat dalam membeli dan menggunakan produk lokal.

“Memajukan perekonomian itu, memang butuh kreatifitas yang tinggi,” ujarnya

Dia menilai, kelemahan itu karena pemerintah daerah di pulau garam, hanya fokus pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) saja. Maka tak heran, jika perekonomian di Madura, khususnya untuk sektor UMKM belum menampakkan perkembangan yang signifikan.

“Kepala daerah harus memiliki ide kratif agar tidaj hanya tergantung pada APBD. Kalau hanya bergantung pada APBD, ya tidak bisa,” pungkas Ma’ruf. (Red)

Baca Juga

Tinggalkan komentar

PASANG IKLAN DI SINI