SUMENEP, pekaaksara.com – Di tengah upaya menjaga kebersihan lingkungan, warga Pulau Kangean, Kecamatan Arjasa, Sumenep, Madura, masih dihadapkan pada persoalan mendasar, minimnya fasilitas pengangkut sampah yang memadai.
Koordinator Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sumenep untuk wilayah Pulau Kangean, Nila Fawnia, mengaku telah mengusulkan penambahan fasilitas kepada dinas terkait. Baik kendaraan pikap maupun truk drum yang diharapkan bisa segera tersedia untuk menunjang kinerja petugas di lapangan.
“Sudah kami usulkan, tapi sampai sekarang belum ada alokasi. Kondisi ini membuat kami kesulitan bekerja secara maksimal,” ungkap Nila, Jumat (11/4/2025).
Petugas DLH di wilayah tersebut hanya berjumlah sepuluh orang, semuanya merupakan tenaga kontrak yang mulai bertugas sejak pertengahan 2024.
Nila mengungkapkan, memang ada alat angkut satu-satunya berupa kendaraan roda tiga justru rusak dan hanya dapat digunakan selama satu bulan. Medan jalan yang berat ditengarai sebagai penyebab kendaraan itu tak lagi berfungsi optimal.
Karena keterbatasan tersebut, para petugas terpaksa membakar sampah di gudang sebagai alternatif pengelolaan. Bahkan, tak jarang mereka harus merogoh kocek pribadi demi menekan volume sampah.
Sementara itu, Kepala DLH Sumenep, Arif Firmanto, mengakui bahwa kendaraan rusak menjadi salah satu kendala pengangkutan di lapangan. Ia menyebut pengadaan kendaraan roda empat sedang dirancang untuk memperbaiki sistem pengelolaan sampah di Pulau Kangean.
“Kami tengah merencanakan untuk pengadaan kendaraan pikap, agar pengangkutan sampah bisa berjalan lebih efektif,” ujarnya.
Namun bagi warga, janji perencanaan belum cukup. Amir, salah satu tokoh masyarakat di Pulau Kangean, mengharapkan langkah nyata dari pemerintah.
“Kami butuh solusi, bukan wacana. Sampah terus menumpuk, tapi fasilitas minim. Jangan biarkan warga terus menanggung dampaknya sendirian,” tuturnya (*)