SUMENEP, pekaaksara.com – Pasar Kebun, sebuah destinasi wisata kuliner baru yang mengusung konsep tradisional dan budaya lokal, resmi dibuka pada Minggu (20/4/2205). Berlokasi di Desa Saroka, Kecamatan Saronggi, Kabupaten Sumenep, Madura.
Terletak di kawasan pedesaan yang asri, Pasar Kebun hadir sebagai ruang baru bagi masyarakat untuk menikmati suasana tempo dulu, sekaligus mencicipi aneka kuliner khas Madura yang mulai langka.
Pasar ini dirancang menyerupai pasar tradisional zaman dulu. Para penjual menjajaki makanan khasa Madura menggunakan lapak-lapak sederhana dari bambu dan daun kelapa. Suasana yang hangat dan penuh nostalgia membuat pengunjung merasa kembali ke masa kecil di desa.
Yang menjadi daya tarik utama tentu saja adalah ragam makanan khas tradisional yang dijajakan, seperti Kocor Kuah, Lontong Sate dengan bumbu kacang yang khas, serta Cindul yang manis dan lembut, cocok untuk camilan pagi hari.
Tak hanya itu, ada juga Katemel (olahan singkong tradisional), Lanon (jajanan berbahan beras ketan), Kacenel, pisang rebus khas Madura yang dikenal sebagai Geddeng Kolop, dan juga Pattola, hidangan berkuah manis yang menggugah selera. Semua kuliner ini jarang ditemui di pasar modern, sehingga menjadi magnet bagi pecinta kuliner tradisional.
Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, menyatakan bahwa kehadiran Pasar Kebundiharapkan tidak hanya meningkatkan ekonomi masyarakat lokal, tetapi juga menjadi media pelestarian budaya kuliner Madura.
“Pasar Kebbun bukan sekadar tempat jual beli, tapi juga sarana edukasi budaya dan nostalgia bagi generasi muda,” ujar Bupati Fauzi.
Sementara itu, Owner Pasar Kebun, Fajar Siddiq menjelaskan, bahwa ini menjadi salah satu upaya untuk menjaga serta melestarikan kuliner khas Sumenep, yang hampir tergerus oleh perkembangan zaman.
“Dengan ini, kami hadir mengenalkan kepada kaum muda seeta masyarakat luas bahwa sangat penting melestarikan makanan khas Sumenep,” ungkapnya.
Pasar ini akan buka setiap hari Minggu, mulai pukul 06.00 hingga 14.00 WIB, dan direncanakan menjadi agenda rutin mingguan yang didukung pertunjukan komunitas seni dan budaya Madura.
Tak hanya menjadi wisata kuliner, tempat ini juga destinasi alam yang cocok buat healing bersama keluarga maupun teman terdekat. Pengunjung dapat menyewa perahu kecil sembari menikmati keindahan alam sekitar pasar kebbun.
Sistem transaksi di pasar ini cukup unik. Pengunjung tidak menggunakan uang rupiah secara langsung, melainkan menukarnya terlebih dahulu dengan koin khusus di loket yang tersedia.
“Koin inilah yang kemudian digunakan untuk berbelanja berbagai sajian khas di dalam pasar” pungkas pria yang disapa Fajar(*)