pekaaksara

Nelayan Masalembu Terancam: Kapal Cantrang Masih Marak, Pemerintah Dinilai Abai Lindungi Laut dan Nelayan Kecil

Pekaaksara

Masalembu
Kapal cantrang di perairan Masalembu, Sumenep

SUMENEP, pekaaksara.com – Ancaman terhadap ekosistem laut dan keberlangsungan hidup nelayan kecil di Pulau Masalembu, Sumenep, Madura, kian nyata. Kapal-kapal penangkap ikan dari luar daerah yang diduga masih menggunakan alat tangkap terlarang jenis cantrang kembali terlihat beroperasi bebas di wilayah tangkap tradisional nelayan lokal.

Ketua Kelompok Nelayan Masalembu (KNM), Rendy Ansah, menuturkan bahwa pada , ia menyaksikan secara langsung sebuah kapal yang diduga menggunakan cantrang sedang beroperasi di sekitar 19 mil selatan Pulau Masalembu, tepat di sekitar rumpon nelayan lokal.

“Ini jelas mengancam mata pencaharian kami. Cantrang tidak hanya merusak dasar laut tapi juga merampas sumber daya ikan yang menjadi andalan nelayan kecil,” tegas Rendy.

Hal senada disampaikan oleh Haerul Umam, Sekretaris KNM. Menurutnya, sejak Februari hingga Mei 2025, sedikitnya 9 kapal diduga menggunakan cantrang telah beroperasi di wilayah tangkap nelayan Masalembu.

“Setiap ada laporan dari nelayan, kami catat dan teruskan ke aparat. Saya sudah berkali-kali menyampaikan ke Kasatpolairud Kalianget, Polda Jatim, hingga Ditjen PSDKP. Tapi hasilnya nihil. Kapal-kapal itu tetap beraksi,” ungkapnya.

Padahal, Kabupaten Sumenep telah memiliki Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2022 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan Kecil. Sayangnya, kebijakan tersebut dinilai tidak lebih dari sekadar dokumen tanpa implementasi nyata.

“Pemerintah daerah terkesan tutup mata. Seolah-olah nelayan kecil di Masalembu bukan prioritas,” kritik Haerul.

Kelompok Nelayan Masalembu kini mendesak pemerintah pusat, Pemkab Sumenep, dan aparat penegak hukum untuk bertindak tegas terhadap praktik-praktik perikanan destruktif seperti cantrang, potasium, dan bom ikan.

Mereka mengingatkan, jika situasi ini dibiarkan, bukan hanya laut Masalembu yang rusak, tetapi juga masa depan generasi nelayan lokal yang terancam hilang (*)

Baca Juga

[addtoany]

Tinggalkan komentar

PASANG IKLAN DI SINI