pekaaksara.com, Sumenep – Nia Kurnia Fauzi mencium kening peserta Tan pangantanan usai dilakukan pelepasan oleh Bupati Sumenep Achmad Fauzi.

Nia sapaan akrabnya mengaku sangat terharu melihat peserta Tan pangantanan yang meskipun masih TK dan RA sudah antusias mengikuti festival tersebut.

Momen tersebut Nia lakukan saat mendampingi suaminya yakni Bupati Fauzi usai melepas peserta Tan pangantanan dengan konsep kirab.

“Kami sangat terharu melihat semangat yang dipersembahkan oleh peserta. Masih kecil sudah antusias,” ujar Nia, Minggu (14/5).

Anggota Komisi IV DPRD fraksi PDIP Sumenep ini pun mengungkapkan, dengan kegiatan tersebut akan memberikan dampak positif kepada mereka.

Pasalnya, selain sebagai upaya agar mereka tidak selalu bermain alat yang berbau eletronik juga memberikan pemahaman bahwa hal tersebut akan dialami ketika dewasa nanti.

“Ini tentu sangat penting bagi mereka. Bagaimana kemudian dewasa nanti tidak kaget dan merawat budaya,” pungkasnya.

Festival Tan panganantanan yang digelar Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur bertujuan untuk merawat tradisi lokal.

Tan pangantanan melibatkan siswa tingkat Taman Kanak-kanak dan RA se Sumenep. Terselenggara di destinasi Wisata Pantai Lombang, Batang-batang, Sumenep, Minggu (14/5).

Ada sebanyak 34 Lembaga. Rincian, 27 tingkat Taman Kanak-kanak dan 7 delegasi Raudhatul Atfal.

Tan pangantanan dikonsep kirab layaknya pengantin saat lamaran. Peserta berjalan kaki dari depan Ponpes Al – Akbar Santoso menuju Pantai Lombang. Peserta tampak sumringah mengikutinya sembari menyanyikan ‘Dhe’ Nong Dhe’ Ne’ Nang’ (Bahasa Madura).

Kejuaraan akan diambil 1,2,3. Harapan 1,2,3 juga peserta favorit. Untuk peserta favorit dinilai dari banyaknya jumlah komentar di akun Instagram Dinas Pendidikan (Disdik).

Kejuaraan bakal diumumkan pada tanggal 19 Mei 2023 di akun resmi Disdik. (*)