pekaaksara.com, Sumenep – Statemen Kepala Desa Gersik Putih Mohab terkait ‘jika siang hari memang merupakan lautan, namun saat malam, laut yang akan digarap tambak garam adalah daratan’ viral. Statemennya itu disebut mirip banci.
Pasalnya, statemen yang viral di media sosial dan dianggap menggelikan itu tidak sepatutunya disampaikan oleh pemimpin desa yang katanya menjadi kepala dari banyak warga setempat.
Statement itu diungkapkanya pada Rabu 24 Mei 2023 kemarin di Balai Desa saat diwawancarai sejumlah media.
Waktu itu juga bertepatan dengan kedatangan Badan Pertanahan Nasional (BPN) setempat saat untuk mengetahui kronologis dari konflik penggarapan lahan tambak garam, sekaligus memantau langsung batas-batas wilayah yang dipermasalahkan oleh warga.
“Saya umpamakan begini. Kalau siang bernama yanto kalau malam yanti. Berarti laut Gersik Putih ini berkelamin ganda,” ucapnya salah seorang warga Gersik Putih Adi sembari tertawa.
Senada dilontarkan Ahmad Jailani. Menurutnya, hal yang diucapkan Kades Mohab memiliki kemiripan dengan pandangan masyarakat tentang sosok manusia yang berperan menjadi banci.
“Haha, mak pas mirip banci. Siang Jamal, malam Jamilah,” katanya pun tertawa lepas.
Komentar peras lain muncul dari Santoso yang menilai bahwa pernyataan Kades Gersik Putih, dimungkinkan meniru konsep hukum fisika pada air yang dibekukan akan menjadi es, namun bila dicairkan dia akan berubah kembali menjadi air.
Hampir keseluruhan dari warga menilai, tidak ada lautan yang dapat menjadi daratan dalam kurun waktu beberapa jam. Fenomena tersebut, biasanya dikenal dengan pasang surut air laut, yang dipengaruhi oleh arah rotasi benda astronomi, terutama matahari dan bulan.
Dalam kesempatan yang sama, Kades Mohab juga mengakui bahwa dirinya merupakan salah satu pemilik Sertipikat Hak Milik (SHM), dengan luas wilayah sekitar 2 ha. Akan tetapi, hal itu didapatkan, sebelum dirinya menjabat sebagai Kepala Desa Gersik Putih. (*)