pekaaksara.com,Sumenep – Aktivis Sumenep yang tergabung dalam Mahasiswa Utusan Rakyat Perbatasan (Murba) kecewa dan minilai Kepala Dinas PUTR Sumenep Eri Susanto tidak ‘getle’ saat didatangi ke Kantornya, Senin (20/3).
Aktivis Murba datang ke Kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) untuk audiensi terkait jalan perbatasan Kecamatan Pasongsongan, jalan penghubung antara Desa Montorna-Prancak dan jalan penghubung antara desa Campaka-Lebeng Timur, Soddara- Panaongan yang mengalami kerusakan berat dan tampaknya tidak diperhitungkan oleh Dinas terkait.
Padahal kata aktivis Murba Muhsin, kedatangannya adalah menyampaikan aspirasi masyarakat terkait jalan yang disebutkan diatas yang dianggap tidak diperhitungkan oleh Dinas PUTR sebagai pemangku kebijakan.
“Kalau benar memperhatikan, seharusnya kita ditemui dan menerima masukan masyarakat. Kalau ini berbalik. Tak getle,” sesal Muhsin
Titik jalan yang dituntutnya, menurut Muhsin, semuanya masuk pada status jalan Kabupaten sebagaimana yang di SK pada tahun 2015 lalu.
Dan untuk tahun sekarang anggarannya hanya pada titik penghubung Panaongan-Soddara. Selebihnya masih diusulkan sebagaimana penyamapaian pihak PUTR saat menemui audiensi Aktivis Murba.
“Nah, disini semua sudah paham, kalau Dinas PUTR ini tidak serius menangani kewajibannya. Payah,” katanya
Aktivis Murba mendesak dengan segera mungkin tuntutannya ditanggapi. Semua itu, lanjut Muhsin demi kenyamanan dan keamanan masyarakat dalam beraktivitas. Lebih-lebih peningkatan ekonomi.
“Kami tidak mau dikecewakan yang kedua kalinya setelah tidak ditemui. Dan jika tidak diindahkan tuntun kami, akan datang lagi dengan cara yang berbeda,” ujarnya
Sementara Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Sumenep Eri Susanto belum memberikan tanggapan saat dikonfirmasi melalui Whatsapp meskipun terlihat aktif. (Red)