JAKARTA, pekaaksara.com – Kerja sama antara Kementerian ATR/BPN dengan World Bank (Bank Dunia) dalam hal Program Percepatann Reforma Agararia (PPRA) dikatakan berjalan baik dan lancar. Kerja sama dua lembaga tersebut dimulai sejak 2018 sampai 2024.
Direktur Jenderal Survei dan Pemetaan Pertanahan dan Ruang (Dirjen SPPR), Virgo Eresta Jaya menginstruksikan jajarannya untuk memberikan akhir yang sempurna bagi program ini.
Dirjen SPPR memaparkan, keberhasilan yang telah dicapai dengan Bank Dunia adalah mendaftarkan 8,8 juta hektare bidang tanah. Jumlah tersebut dinilai sudah melampaui target penetapan pencanangan awal program.
Selain itu, digitalisasi layanan pertanahan melalui program sertifikat tanah elektronik dan Hak tanggungan elektronik. Termasuk inovasi dengan melakukan revitalisasi gedung arsip di 140 Kantor Pertanahan serta penerbitan sertifikat tanah ulayat di beberapa daerah.
“Kita berterima kasih sekali kepada World Bank, dan juga teman-teman jajaran Kementerian ATR/BPN atas capaiannya. Kita sudah cukup berbangga dengan prestasi-prestasi ini, tapi kita harus mengakhiri ini dengan husnulkhatimah,” ucap Virgo Eresta Jaya.
Land Tenure Consultant World Bank, Cecilia Juwita mengaku cukup bangga dengan PPRA yang telah melancarkan salah satu proyek pertanahan di tingkat global secara masif dalam waktu singkat.
“Kami sangat bangga atas capaian ini. Semoga terus memberikan pelayanan yang baik bagi masyarakat, ” tukasnya (*)