SUMENEP, pekaaksara.com – Anggota DPRD Jatim, Fraksi PKB, Nur Faizin menggelar Reses di Desa Banasare, Kecamatan Rubaru, Sumenep, Madura, Rabu (26/2/2025). Reses ini merupakan kedua kalinya setelah dilakukan di wilayah kota Sumenep beberapa waktu lalu.
Dalam kesempatan ini, pria yang disapa Mas Jen tersebut berdialog dengan masyarakat dan menyampaikan banyak hal. Salah satunya, menegaskan bahwa Nahdlatul Ulama (NU) dan pesantren bukan hanya menjadi benteng agama, tetapi juga penopang kekuatan peradaban, moralitas, sosial, ekonomi, dan budaya.
“Oleh karena itu, saya berkomitmen untuk selalu mengawal aspirasi Nahdliyyin dan Pondok Pesantren. Ini adalah kewajiban kami sebagai legislator PKB,” kata Nur Faizin, Kamis (27/2/2025).
Menurut Nur Faizin, sebagai satu-satunya partai yang lahir dari rahim NU, sehingga setiap kader dan politisi PKB memiliki tanggung jawab untuk memperjuangkan aspirasi NU dan pondok pesantren.
“Mengawal aspirasi warga NU dan pesantren adalah bentuk pengabdian dan pelayanan dalam meningkatkan kesejahteraan mereka,” ujarnya.
Sebagai bentuk dukungan nyata, Jen berjanji akan melibatkan NU, badan otonom (Banom) NU, serta warga pesantren dalam setiap kegiatannya, termasuk dalam proses serap aspirasi.
Kehadiran Jen di Desa Banasare mendapat apresiasi dari Kepala Desa Banasare, Sarbini, yang menyebutkan bahwa ia adalah anggota dewan pertama yang datang langsung ke desa tersebut setelah dilantik menjadi anggota DPRD Provinsi.
Sebelumnya, anggota dewan hanya datang ke desa tersebut saat masih menjadi calon legislatif (Caleg) dalam masa kampanye.
“Baru kali ini ada anggota dewan dari Provinsi yang mau turun langsung ke Banasare, bertemu dengan elemen NU, Banomnya, dan masyarakat. Sebelumnya, belum pernah ada anggota dewan yang datang setelah dilantik,” tuturnya.
Di hari yang sama, Jen melanjutkan kegiatan resesnya di Desa Ketawang Karay, Kecamatan Ganding. Dalam kesempatan tersebut, hadir pula jajaran Dewan Pengasuh Pondok Pesantren Kiyai Fayyadl, yaitu KH Ali Omri Fayyadl dan KH Tsabit Fayyadl, yang merupakan putra dari almarhum KH Fayyadl As’ad, deklarator dan mantan Ketua Dewan Syuro DPC PKB Sumenep.
Jen kembali menegaskan komitmennya untuk mengawal dan mendorong kebijakan yang berpihak kepada pesantren. “Selain saya dibesarkan di dunia pesantren, kami juga mendapat arahan dari Ketua Umum kami, Gus Muhaimin, agar setiap anggota dewan dari PKB wajib melibatkan warga pesantren dalam setiap kegiatan,” pungkasnya (*)
