pekaaksara

GPDS Sebut ada Empat Pasar Tradisional di Sumenep Mangkrak

Pekaaksara

GPDS saat audiensi dengan Diskoperindag dan UMKM Sumenep

SUMENEP, pekaaksara.com – Aktivis GPDS menyebut, ada empat pasar tradisional di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, yang sampai saat ini mangkrak alias tidak berfungsi.

Hal itu dikatakan GPDS saat audensi dengan Dinas Koperasi UMKM dan Perindag (Diskoperindag) Kabupaten Sumenep.

Ketua GPDS Moh Fairus Abadi menyebutkan, empat pasar yang mangkrak yakni, di Pakandangan, pasar Anom, pasar Batuan dan pasar pulau Kangayan.

“Itu berdasarkan hasil investigasi kami dilapangan,” katanya, Jumat (09/06/2023).

Padahal kata Fairus, empat pasar tersebut dibangun dengan anggaran yang sangat besar untuk membuka titik ekonomi baru masyarakat.

Sangat disayangkan apabila tidak berdampak terhadap peningkatan perekonomian masyarakat.

Fairus menuding, mangkraknya pasar itu menjadi bukti kegagalan Diskoperindag dalam melakukan perencanaan pembangunan.

“Harusnya Diskoperindag lebih terukur dalam membangun agar kesejahteraan masyarakat terangkat. Tidak hanya sebatas formalitas,” katanya.

Sementara itu, Kepala Diskoperindag Chainur Rasyid berdalih, pasar Anom blok A  bukan kewenangan Diskoperindag, karena yang membangun adalah bank BUMD yaitu BPRS.

Untuk pasar di Kecamatan Batuan Chainur Rasyid mengaku tidak mengetahui secara detail. Sebab kebijakan pembangunan pasar tersebut dilakukan oleh pimpinan sebelumnya.

Sementara pasar Kangayan yang saat ini kata Chainur Rasyid sudah masuk tahap proses untuk dilanjutkan untuk dioperasikan.

“Kita sudah turun ke kangayan untuk melanjutkan pembangunan pasar agar bisa beroperasi,” ujarnya. (*)

Baca Juga

[addtoany]

Tinggalkan komentar

PASANG IKLAN DI SINI