pekaaksara.com, Sumenep – Sejumlah Kiai menandatangani maklumat untuk Keselamatan lingkungan Desa Gersik Putih, Kecamatan Gapura, Sumenep, Madura.
Diantaranya, Pengasuh Pondok Pesantren Assadad KH Thaifur Ali Wafa, Rais Syuriah NU KH Hafidzi Syarbini, Ketua PC NU KH Panji Taufiq, Rais NU Dungkek KH Roji Fawaid, dan Kiai Syahid Munawar.
Tak hanya kiai, tokoh masyarakat, aktivis lingkungan, dan aktivis mahasiswa juga turut membubuhi tanda tangan dalam maklumat.
Maklumat sepanjang 10 meter berisikan penolakan reklamasi itu, tertancap gagah di Masjid Zainal Abidin, usai menggelar doa bersama di Kampung Tapakerbau, Desa setempat.
Sebelum itu, warga juga deklarasi menyatakan sikap untuk menolak segala bentuk eksploitasi laut di kawasan Pantai Desa Gersik Putih.
”Rakyat Tapakerbau, Gersik Putih menolak segala bentuk eksploitasi. Siapun itu akan kami lawan, hidup atau mati,” tegasnya dipimpin Kiai Quraisyi, Minggu (28/5).
Ketua Gerakan Masyarakat Tolak Reklamasi (Gema Aksi) Amirul Mukminin menyatakan, maklumat penolakan demi keselamatan itu merupakan tambahan kekuatan bagi warga untuk menolak rencana reklamasi laut untuk pembangunan tambak.
Pihaknya akan terus melakukan gerakan dan suara perlawanan supaya reklamasi laut di Desanya tidak terealisasi.
Maklumat tak hanya ditancapkan di sekitar Masjid. Namun, pantai yang hendak digarap tambak garam itu juga dipasang maklumat sebagai bentuk perlawanan.
“Air laut boleh surut, tapi perjuangan haram untuk surut,” ungkapnya.
Dengan maklumat itu, memberi isyarat bagi penggarap dan Pemerintah Desa Gersik Putih bahwa warga yang menolak tidak berjuang sendiri. Banyak pihak yang mendukung terhadap gerakan penolakan yang dilakukan warga.
Warga pun mendoakan penggarap dan Pemdes secepatnya dibukakan pintu hatinya supaya tidak memaksakan ambisinya mengeksploitasi laut.
“Ini demi kemaslahatan masyarakat yang lebih luas,” pungkasnya. (*)