pekaaksara.com,Sumenep – Terduga pelaku penyelundupan pupuk bersubsidi di Kabupaten Sumenep, yang saat ini telah masuk daftar pencarian orang (DPO) dan sedang diburu oleh Polres Sumenep, diduga tengah berkeliaran dengan bebas.
Dugaan tersebut berdasarkan statement yang dinyatakan oleh Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumenep Rahbini, saat dikonfirmasi oleh sejumlah media, mengenai postingan di akun instagran @kpusumenep tentang klarifikasi dugaan kasus penyelundupan pupuk bersubsidi PPS Aeng Bajah Kenek, Senin (27/3/2023).
Pasalnya, Senin (27/3/2023) sekitar pukul 10.00 WIB, KPU memanggil W untuk memastikan, kebenaran dari kasus yang menimpanya. Serta, kesiapannya untuk menjalankan tugas sebagai Panitia Pemungutan Suara (PPS).
“Kok ada DPO itu malah keliling-keliling, terus menghadiri panggilan KPU,” ucapnya.
Rahbini mengatakan, terduga otak mafia pupuk bersubsidi dengan inisial W itu, menyatakan bahwa dirinya masih berstatus saksi dalam kasus tersebut. Sehingga, masih bisa menjalankan tugasnya sebagai Panitia Pemungutan Suara (PPS).
Menurutnya, jika seseorang memang melakukan sebuah tindakan pidana, maka seharusnya terdapat putusan pengadilan yang inkracht. Bukan hanya berdasarkan asumsi dan gosip belaka saja.
“Dia bilang statusnya masih saksi. Lagi pula sampai saat ini kan tidak ada putusan hukumnya, surat kepolisian dari Polres ke KPU mana, kan tidak ada,” tegasnya.
Dirinya menilai, apabila W yang diduga merupakan dalang dari penyelundupan 18 ton pupuk bersubsidi di Kabupaten Sumenep memang DPO, Polres Sumenep harusnya segera melakukan penangkapan. Bukan malah membiarkan terduga, bebas berkeliaran begitu saja.
“Ya kalau memang salah, segera tangkap dong,” ujarnya.
Sebelumnya, salah seorang warga Desa Aeng Bajah Kenek berinisial Z mengungkapkan bahwa W merupakan seorang ketua PPS di desa setempat.
Namun menurutnya, selama beberapa hari ini rumah yang diduga merupakan kediaman W, selalu dalam keadaan sepi. “Iya dia sebagai Ketua PPS, bukan anggota,” tandasnya.
Diketahui sebelumnya, Polres Sumenep menyatakan bahwa DPO yang ditengarai sebagai otak kasus distribusi pupuk secara ilegal masih dalam pencarian, karena belum diketahui lokasinya. (Red)