SUMENEP, pekaaksara.com – Tarif objek wisata yang dikelola Pemkab Sumenep, Madura, Jawa Timur, seperti Museum, Pantai Lombang dan Slopeng naik dari biasanya.

Kenaikan tarif tersebut, dituangkan dalam Peraturan Daerah (Perda) Nomor: 01 tahun 2024 tentang pajak dan retribusi daerah. Berlaku mulai tahun ini.

Namun, kenaikan tarif objek wisata itu tentu perlu disesuaikan dengan fasilitas yang mendukung. Ketika naik, tetapi fasilitas kurang memadai, tak heran jika pengunjung enggan menikmatinya.

Hal itu diungkapkan oleh pengunjung Pantai Lombang, Sinta Aulia, Rabu (13/3/2024).

Menurut Sinta, fasilitas di objek wisata Pantai Lombang bisa dikatakan kurang dari sempurna. Seperti, infrastruktur jalan tidak berkualitas, termasuk kebersihan yang perlu pembenahan dan lain nya yang itu berkaitan dengan pemandangan.

“Heran juga ya, tarif naik sedangkan fasilitas belum baik-baik saja,” katanya, Rabu (13/3/2024).

Dia merasa heran dengan hal itu. Sebab, kata dia, keluhan yang sama sudah ada sejak sebelumnya. Akan tetapi, lanjut dia, belum ada tindak lanjut yang benar-benar di rasakan oleh pengunjung.

Seharusnya, objek wisata itu harus bisa memenuhi kebutuhan pengunjung supaya, pengunjung memiliki kesan yang bagus dan menjadikan wisata itu sendiri berkualitas.

“Kalau begini terus, kapan wisatanya berkualitas. Tak heran ketika banyak orang lebih memilih liburan ke luar Sumenep,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Sumenep Mohammad Iksan tidak menampik dengan keluhan yang seringkali ia dengar itu.

Seperti infrastruktur jalan, spot-spot pemandangan yang hampir roboh, termasuk masukan untuk pembenahan lainnya.

“Anggaran pemeliharaan masih dialihkan, kita lakukan pembenahan secara bertahap,” katanya.

Dan dia masih akan mengajukan kembali ke TAPD untuk mendapatkan porsi pemeliharaan yang memadai khususnya Lombang dan Slopeng (*)