SUMENEP, pekaaksara.com – Program sanitasi Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, menyasar 16 Desa se Kabupaten Sumenep.
16 desa tersebut yakni Desa Montorna, Tambaagung Barat, Tambaagung Timur, Keles, Kerta Timur, Semaan, Basoka, Gadu Timur, Essang, Baban, Legung Timur, Pasongsongan, Ambunten Timur, Larangan Kerta, Saroka dan Gayam.
“16 desa itu mendapat dua kegiatan yang berbeda. Yakni pembangunan tangki septik pedesaan skala individual dan pembangunan TPS3R,” terang Kepala Dinas PUTR Sumenep, Eri Susanto, Jumat (22/12/2023).
Menurutnya, kedua kegiatan ini sama-sama bertujuan untuk berperilaku hidup bersih dan sehat sehingga dapat mencegah berbagai macam penyakit yang seringkali menyerang.
Masyarakat diharapkan untuk ikut berperan dalam perencanaan, pelaksanaan, pemanfaatan dan pemeliharaan bangunan fasilitas umum yang akan dibangun nantinya.
Secara umum, program ini dilaksanakan dengan melihat ketentuan atau persyaratan seperti kepadatan penduduk, ketersediaan air bersih, pemukiman yang padat dan rawan sanitasi, memiliki permasalahan sanitasi yang mendesak, serta mengurangi beban sampah serta bagian dari pengentasan kondisi stunting.
Kata Eri, akses penduduk terhadap sarana dan prasarana (sarpras) air limbah permukiman maupun persampahan pada dasarnya erat kaitannya dengan aspek kesehatan, lingkungan hidup, pendidikan, sosial budaya serta kemiskinan.
Hasil berbagai pengamatan dan penelitian membuktikan bahwa semakin besar akses penduduk kepada fasilitas sanitasi (air limbah permukiman, persampahan dan drainase) serta pemahaman tentang hygiene, semakin kecil kemungkinan terjadinya kasus penyebaran penyakit yang ditularkan melalui media air (waterborne diseases).
“Semoga dengan program ini bisa memberikan manfaat kepada masyarakat baik melalui perubahan perilaku dan pola hidup untuk dapat lebih bersih dan sehat,” harapnya.
Serah terima program sudah dilakukan dari KSM kepada pemerintah, kemudian ke pihak KPP pada Rabu (20/22/2023) di salah satu restoran yang beralamatkan di jalan Trunojoyo, Kota Sumenep.
Turut terlibat, Kepala Desa, Ketua KSM, Ketua KPP, TFL, dan Pihak-pihak terkait, dengan jumlah 90 orang.(*)
